Dinkes Aceh: Ada Kesalahan Prosedur Pengisian Survei Organ Vital
Jumat, 6 September 2013 - 15:03 WIB
Sumber :
- (Ist)
VIVAnews
- Dinas Kesehatan Aceh, Jumat 6 September 2013, menyatakan pengisian kuisioner yang meminta siswa untuk memilih gambar ukuran alat kelaminnya, bukan hanya dilakukan di Sabang tapi juga di seluruh wilayah Indonesia. Survei itu dilakukan Departemen Kesehatan untuk mengukur tingkat kesehatan siswa sejak dini mulai dari tahun 2007 silam.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh, Taqwallah menyebutkan, sebenarnya survei kesehatan itu telah lama dilakukan dinas kesehatan dan bukan hanya di Aceh, tapi juga di seluruh wilayah Indonesia.
![Halaman Selanjutnya]( "Halaman Selanjutnya")
Baca Juga :
Oposisi Akan Jadi Minoritas dan Kandidatnya Hanya PKS-PDIP, Menurut Peneliti Senior BRIN
Kepala Dinas Kesehatan Aceh, Taqwallah menyebutkan, sebenarnya survei kesehatan itu telah lama dilakukan dinas kesehatan dan bukan hanya di Aceh, tapi juga di seluruh wilayah Indonesia.
Pengisian kuisioner itu untuk meningkatkan pemahaman peserta didik dan untuk menditeksi secara dini masalah kesehatan pada peserta didik.
"Itu juga untuk tersedianya data kesehatan peserta didik sehingga bisa dijadikan pertimbangan dalam menyusun program kesehatan di sekolah. Kuisioner penjaringan kesehatan ini merupakan program nasional dan di semua tempat ada," katanya.
Taqwallah mengakui telah terjadi kesalahan prosedur dalam survei ini. Kata dia, petugas kesehatan Puskesmas Cot Bak U Kota Sabang tidak menjelaskan secara detil mengenai survei ini kepada kepala sekolah di SMP 1 Kota Sabang, Provinsi Aceh. Seharusnya kusioner itu hanya boleh diisi di sekolah dan tidak boleh dibawa pulang ke rumah.
"Kami meminta maaf atas kesalahan petugas kami, petugas kami tidak menjelaskan kepada kepala sekolah," katanya.
Seperti diketahui, berita terkait kuisioner pengisian alat kelamin menjadi topik terhangat selama beberapa hari terakhir. Ini berawal dari keluhan seorang wali murid SMP 1 Kota Sabang soal pengisian kusioner alat kelamin ini di akun facebook miliknya.
Dia tak habis pikir kenapa anak-anak diminta untuk mengisi ukuran payudara dan juga alat kelaminnya, dengan memilih salah satu gambar yang ada di kusioner tersebut. (umi)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Pengisian kuisioner itu untuk meningkatkan pemahaman peserta didik dan untuk menditeksi secara dini masalah kesehatan pada peserta didik.
