Detik-detik Meletusnya Merapi

Sisa hujan abu Merapi di Cepogo, Boyolali.
Sumber :
  • VIVAnews/Fajar Sodik
VIVAnews
Bentuk Kepedulian Muhammadiyah Buat Penyandang Difabel
- Pasca letusan Gunung Merapi yang terjadi pada Senin pagi, 18 November 2013, warga Sidorejo, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, takut mencari rumput di Hutan Taman Nasional Merapi. Selain itu, warga lereng pun tambah siaga.

Pemkot Solo Siapkan Nobar Laga Timnas Indonesia di Depan Balai Kota

Koordinator Radio Komunitas Lintas Merapi Sukiman mengatakan, letusan itu sempat mengagetkan warga. Bahkan mereka pun berhamburan keluar rumah dan mengevakuasi diri sendiri.
Gugatan David Tobing Ditolak, Pengadilan Bebaskan Rocky Gerung Bicara di Berbagai Forum


"Setelah sempat menyelamatkan diri, mereka langsung kembali ke rumahnya masing-masing," kata Sukiman kepada
VIVAnews.

Dia mengungkapkan dampak dari kejadian alam itu menyebabkan warga takut mencari rumput di sekitar hutan. Kini mereka hanya mencari rumput untuk pakan ternak sapi di sekitar rumah.


"Biasanya kalau mencari rumput di hutan Merapi, sekitar 3-4 kilometer dari tempat tinggalnya," katanya.


Meski dekat dengan Merapi, Klaten tak mengalami hujan abu vulkanik. Yang hujan justru lereng Merapi wilayah Boyolali, seperti Cepogo. "Tempat saya bersih, tidak ada abu," katanya.


Indiyani, warga Cepogo, mengatakan hujan abu menyebabkan jalan-jalan tak terlihat. Abu-abu juga menempel di dedaunan. Setiap kali ada kendaraan lewat, abunya langsung beterbangan. "Karenanya kami pakai masker," katanya.


Selain Cepogo, daerah Boyolali yang dipenuhi dengan sisa hujan abu Merapi adalah daerah Boyolali kota, Teras, hingga Banyudono. Atap-atap rumah milik warga dan dedaunan terlihat putih karena tertutup abu Merapi.


Indriyani mengatakan, sebelum hujan abu terjadi, suara gemuruh dari puncak Merapi sudah muncul duluan. Setelah terdengar, 10 menit kemudian langit gelap. Datang hujan abu. (adi)
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya