Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews
- Panglima Komando RI Armada Wilayah Barat, Laksamana Muda TNI Widodo, mengungkapkan kapal-kapal asing kerap melakukan
illegal fishing
atau pencurian ikan di perairan Natuna, Kepulauan Riau, yang dikenal dengan perairan laut China Selatan. Di perairan ini banyak ikan bernilai mahal, seperti ikan Anggoli, Ketipas atau Napoleon, Tenggiri, Lobster, dan Tuna.
"Spot yang paling rawan terjadi
illegal fishing
Baca Juga :
Selesai Periksa Eks Gubernur Babel Terkait Kasus Pemalsuan, Bareskrim Sita Dokumen BSB Ini
"Kapal-kapal pukat harimau (kapal asing) itu sering berlayar tengah malam mencari ikan di sini. Bahkan, mereka kadang berlayar sampai dekat ke pantai ini," kata Endang saat ditemui di pelabuhan Tarempa, Kepulauan Anambas.
Untuk mengelabui petugas keamanan laut (Bakorkamla), lanjut Endang, kapal-kapal asing itu menggunakan bendera Indonesia dan kapalnya diberi nama ciri khas nama-nama kapal nelayan lokal. Khusus saat gelombang besar ketika nelayan dan kapal petugas tidak ada yang berani patroli di laut, kesempatan bagi mereka leluasa untuk menjelajah semua spot-spot yang banyak ikan, tempat di mana nelayan lokal mencari ikan.
"Kalau gelombang besar nelayan tidak berani melaut karena kapalnya tidak mampu. Tapi, mereka (kapal asing) itu berani berlayar, bahkan mendekat di kawasan pantai mencari ikan," ujarnya. (one)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kapal-kapal pukat harimau (kapal asing) itu sering berlayar tengah malam mencari ikan di sini. Bahkan, mereka kadang berlayar sampai dekat ke pantai ini," kata Endang saat ditemui di pelabuhan Tarempa, Kepulauan Anambas.