VIVA.co.id - Kota Nganjuk, Jawa Timur tak hanya dikenal sebagai kota angin, tapi juga sebagai sarangnya para penari seksi dan cantik atau waranggono. Pasalnya, di kabupaten ini terdapat sebuah padepokan dan punden keramat yang setiap tahunnya dijadikan tempat meluluskan para waranggono.
Padepokan itu berada di Desa Ngrajek, Kecamatan Tanjung Anom. Jika kebetulan bertandang ke kawasan itu, maka di pintu masuk desa akan disambut dengan penampakan gapura bertuliskan Bang Punden Ngrajek.
Gapura itu merupakan simbol dari keberdaaan sebuah punde berupa sumur bernama Mbah Ageng. Selain itu, gapura itu juga sebagai simbol keberadaan padepokan bernama Langen Tayub yang merupakan markasnya para penari tayub di Nganjuk.
Setiap hari, warga di Desa Ngrajek beraktivitas seperti masyarakat biasanya, sehingga desa tersebut tidak terlihat sebagai pusat kesenian tayub di Kabupayen Nganjuk. Tidak ada aktifitas yang terlihat dari para waranggono. Para waranggono ini umumnya memiliki aktifitas lain. Ada yang bekerja, berdagang bahkan ada yang hanya sebagai ibu rumah tangga. Ya karena hanya pada bulan-bulan tertentu saja mereka bisa terlihat kegiatannya dalam seni tayub.
Akan tetapi jika ada hari-hari besar atau ada warga yang memiliki hajat desa tersebut, sudah pasti akan ramai dengan penampilan kesenian tayub. Terlebih jika pada Jumat Pahing yang jatuh di bulan Zulhijah atau bulan besar dalam penanggalan Jawa. Desa tersebut akan sangat ramai oleh para pendatang dari desa lain bahkan juga dari masyarakat kota lain yang sengaja datang hanya untuk melihat kemahiran para waranggono di atas panggung.
Selanjutnya... Tarian para permaisuri...