- VIVA.co.id/ Lilis Khalisotussurur.
"Dia selalu menyebut diri sebagai advokat pejuang," ujar Todung dalam sambutan usai pemakaman Almarhum Adnan Buyung Nasution di Taman Makam Tanah Kusir, Jakarta, Kamis, 24 September 2015.
Ia menuturkan atas kepergian Adnan, advokat kehilangan aktivis senior di negeri ini. Aktivis juga kehilangan lokomotif demokrasi dan negara kehilangan pejuangnya.
Todung menceritakan beberapa waktu sebelum kepergian almarhum, sejumlah sahabatnya janji datang bertemu dengannya untuk merayakan ulang tahun istri almarhum. Tapi pertemuan tersebut dibatalkan karena Buyung masuk rumah sakit.
Di masa kritisnya, ia menuturkan Buyung masih sadar dan matanya terbuka. Todung menggenggam tangannya dan terlihat seperti ingin menyampaikan sesuatu.
Akhirnya Buyung menuliskan pesan untuk keluarga. Ia mendapatkan satu lembar pesan yang Buyung tulis sendiri berbunyi, 'Jagalah LBH, YLBHI. Teruskan perjuangan bagi si miskin tertindas'.
Todung tak kuasa menahan tangis ketika membaca pesan tersebut. Sebab dia tahu bahwa Buyung menyampaikan hal tersebut disaat ajalnya sudah dekat dan memohon pamit. Dia menyadari hidup memang akan bermakna kalau bisa membantu rakyat tertindas.
"Kami akan teruskan perjuanganmu. Saya yakin keluarga akan tetap kompak memelihara warisan perjuangan Bang Buyung. We love you. We all love you," ujar Todung.
Laporan: Lilis Khalisotussurur