Bom di Solo, Gerindra Sebut Sel Teroris Masih Bekerja

Bom Bunuh diri di Mapolresta Surakarta.
Sumber :

VIVA.co.id – Di saat masyarakat bersiap untuk takbiran menyambut Idul Fitri, bom bunuh diri meledak di Mapolresta Surakarta pagi ini. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad prihatin dengan peristiwa yang membuat geger warga Solo ini.

Anggaran Serangan Teror di Solo dan Bali Rp4,9 Juta

"Kita musti tetap waspada bahwa sel-sel teroris di Indonesia masih bekerja menebar terornya," kata Daco saat di hubungi, Selasa, 5 Juli 2016.

Dasco meminta kepolisian, BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme), BIN (Badan Intelijen Negara), TNI dan semua instrumen pengaman negara segera melaksanakan perintah Presiden Joko Widodo. Jokowi menginstruksikan untuk segara mengusut tuntas jaringan teroris. Menurutnya instruksi tersebut sebenarnya sudah cukup lama disampaikan presiden.

Kapolri: Jaringan Bahrun Naim Berencana Serang Singapura

Saat ditanya mengenai pemilihan kota sebagai sasaran teroris, Solo yang dijadikan lokasi bom bunuh diri oleh kelompok teroris setelah Jakarta, menurut anggota Komisi III DPR RI ini memang belum jelas. "Solo sengaja dipilih karena mungkin presiden kita berasal dari sana," ujarnya.

Dasco turut bersimpati pada anggota provost Polresta Surakarta yang terluka dalam peristiwa tersebut. "Bersimpati kepada korban dari Polresta Solo yang telah berupaya menggagalkan aksi tersebut," ucapnya.

Aktivitas Pelaku Bom Bunuh Diri Solo Sebelum Beraksi

Sebelumnya sebuah ledakan diduga bom bunuh diri terjadi di Marpolresta Surakarta, Jawa Tengah pagi ini. Satu orang yang diduga pelaku tewas dan satu petugas polisi dikabarkan terluka.

Laporan tvOne Selasa 5 Juli 2016, awalnya orang yang diduga pelaku tersebut menerobos masuk pos penjagaan Mapolresta Surakarta dengan menggunakan motor matik.

Setelah menerobos pos penjagaan tiba-tiba- motor tersebut berbalik arah kembali ke dekat pos penjagaan. Ledakan terjadi sekitar pukul 7.15 pagi tadi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya