- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Kepala Badan Intelijen Negara Jenderal Pol (Purn) Budi Gunawan diisukan masuk bursa kandidat calon wakil presiden dari PDIP.
Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, sejauh ini belum ada penjaringan terhadap sejumlah nama yang digadang-gadang menjadi kandidat cawapres.
"PDIP tidak menjaring terhadap capres dan cawapres karena diserahkan kepada Ibu Megawati Soekarnoputri," kata Hasto di kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu, 21 Februari 2018.
Hasto menyatakan, sebagai tokoh parpol yang berpengalaman, Megawati punya pertimbangan sebelum menjadi keputusan partai. Menurutnya, soal penentuan nama cawapres bukan berdasarkan kepentingan sesaat.
"Beliau (Megawati) mencermati dan juga sekali lagi melakukan kontemplasi menentukan siapa yang memang tepat untuk menjadi pemimpin negeri ini," tutur Hasto.
Terkait pertemuan Megawati dan Joko Widodo di Batu Tulis, Bogor membahas nama Budi Gunawan, ia lagi-lagi menepisnya. Ia menekankan dalam pertemuan tersebut, kedua tokoh tersebut membahas masalah fundamental negara.
"Kalau sudah namanya pemimpin, itu berbicara dengan suara hati dan kebenaran nurani. Sehingga tidak setiap apa yang beredar, gosip itu dibicarakan. Kedua pemimpin tak bahas gosip," ujar Hasto.
Hasto menambahkan, posisi wapres penting sebagai pendamping presiden bila terpilih. Selain chemistry dengan presiden, wapres juga harus bisa merespons berbagai persoalan bangsa.
"Mengingat ini ke depan cawapres juga punya posisi yang sangat strategi karena jabatan presiden dibatasi konstitusi hanya dua periode," ujarnya menjelaskan.
PDIP hingga sekarang belum menyatakan sikap resmi untuk Pilpres 2019. Meski digadang-gadang, PDIP akan kembali mendukung Jokowi sebagai calon presiden.
Partai berlambang banteng moncong putih itu sepertinya tak mau terburu-buru mengumumkan nama capres atau cawapres. Dalam pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III di Bali, akhir pekan ini, PDIP juga belum akan mengumumkan nama capres yang diusung. (mus)
