Logo BBC

Dukungan Purnawirawan TNI ke Jokowi dan Prabowo: Apakah Berdampak?

Para purnawirawan TNI dalam suatu pertemuan di Jakarta.
Para purnawirawan TNI dalam suatu pertemuan di Jakarta.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Maka itu, Khairul mengatakan, kedua kubu pasangan calon harus menyikapi dukungan purnawirawan ini secara cermat karena hal itu berpotensi membawa kembali praktik militerisme di Indonesia.

"Saya ingin mengingatkan pada paslon, tim pemenangan, jelas ada hidden agenda yang memang perlu diwaspadai, dicermati, disikapi hati-hati supaya kita tidak membawa negara bergerak mundur, mengingkari semangat reformasi yang kita jaga dan jalani selama 20 tahun terakhir ini," katanya.

Tentang kekhawatiran kemunculan kembali militer di dunia politik, sudah berulangkali ditepis oleh pimpinan TNI.

Terakhir, saat muncul wacana dianggap dapat mengulang rekam jejak dwifungsi ABRI yang dianggap militeristik oleh pegiat demokrasi, ditepis oleh juru bicara TNI, Brigjen Sisriadi.

"Ada kementerian tertentu yang menggunakan tenaga perwira TNI, mereka keuntungannya, yaitu militansi, tapi bukan militerisme," kata Sisriadi.

"Dwifungsi menempatkan ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia - sebutan TNI saat itu) sebagai kekuatan pertahanan, sosial, dan politik. Tapi politik sudah kami hindari sejak reformasi. Mencium bau politik saja kami sudah sakit gigi," ucapnya.