Logo BBC

Polemik RUU Ketahanan Keluarga, Negara 'Masuk Kamar Tidur' Warganya

RUU Ketahanan Keluarga dianggap meneguhkan kembali domestifikasi perempuan - Fachrul Reza/NurPhoto via Getty Images
RUU Ketahanan Keluarga dianggap meneguhkan kembali domestifikasi perempuan - Fachrul Reza/NurPhoto via Getty Images
Sumber :
  • bbc

"Bisa saja suami yang diminta bekerja dan istri tinggal di rumah, atau sebaliknya."

Pegiat hak-hak perempuan, Olin Monteiro yang menggagas , menyebut aturan ini sebagai "diskriminasi terhadap perempuan" dan memundurkan perjuangan hak perempuan.

"Itu pelanggengan budaya patriarki dalam bentuk hukum. Ini malah kita balik ke 50 tahun lalu, sementara gerakan perempuan sejak zaman Gerwani sudah memperjuangkan aspirasi perempuan dan keterlibatan perempuan dalam politik," jelas Olin.

"Ketika kita berbicara bahwa tugas perempuan hanya di rumah saja, nggak boleh kerja di luar atau menyampaikan aspirasinya, kita mundur lagi dari apa yang sudah diperjuangkan oleh pendahulu kita," lanjutnya.

Namun, salah satu pengagas RUU Ketahanan Keluarga, Ledia Hanifa dari Fraksi PKS beralasan aturan ini dibuat bukan untuk melakukan "homogenisasi terhadap keluarga".

"Tapi justru ingin memberi kesempatan bagi masing-masing keluarga untuk secara optimal mengembangkan bagaimana mereka melakukan pengembangan potensi dan bagaimana mereka punya kemampuan untuk mengatasi kondisi dinamis, baik di dalam dan di luar."

LGBT Dianggap Penyimpangan Seksual dan wajib direhabilitasi

Kondisi dinamis dalam keluarga, merujuk pada draf RUU Ketahanan Keluarga, salah satunya adalah penanganan krisis keluarga yang disebabkan oleh penyimpangan seksual.

Ada empat jenis penyimpangan seksual dimaksud dalam RUU Ketahanan Keluarga, yakni sadisme, masokisme, homoseksual dan hubungan seksual antara dua orang yang memiliki hubungan darah (incest).