Eks Jubir Gus Dur: Tak Patut Pramono Anung Singgung Gus Dur

Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Sekretaris Kabinet Pramono Anung sebelum memimpin rapat terbatas di Istana Bogor, Jawa Barat
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

VIVAnews - Eks Juru Bicara Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Adhie Massardi, menilai Sekretaris Kabinet Pramono Anung tidak patut menyatakan penguasa di Indonesia tabu jika pergi ke Kediri. Alasannya karena Pramono sebagai seorang pejabat membawa persoalan klinik, mitos, ke dalam negara.

Ada Presiden Jokowi hingga Maliq & D'Essentials, CFD Bundaran HI Penuh Sesak Hari Ini

"Itu sangat tidak boleh. Kalau secara pribadi sama temannya tidak apa-apa, tapi ketika disampaikan dalam forum resmi pemerintah menjadi tidak patut," kata Adhie saat dihubungi VIVAnews, Senin, 17 Februari 2020.

Apalagi, lanjut Adhie, jika Pramono menyangkutkan nama orang lain dalam hal ini mantan Presiden Gus Dur dalam pernyataan berbau klenik dan mitos tersebut.

Presiden Jokowi dan Iriana Hadir hingga Beri Karangan Bunga di Pernikahan Mahalini - Rizky Febian

"Pramono ngomong itu di Lirboyo. Negara kita itu negara Pancasila yang menghormati agama. Hal-hal semacam ini, syirik, ditentang semua agama. Berdampak serius pada pandangan agama terhadap pemerintah," katanya lagi.

Adhie memaknai ke diri bukan Kediri (kota) yang jadi pantangan bagi penguasa seperti yang dia sampaikan melalui akun twitter resminya, @AdhieMassardi.

Ajak 38 DPW PAN ke Istana, Zulhas Tak Bahas Kabinet dengan Jokowi

Artinya, kekuasaan itu jangan hanya menguntungkan "ke diri" dan kelompoknya saja. Tapi harus lebih banyak berorientasi ke rakyat.

"Apalah artinya kekuasaan jika bukan buat sejahterakan (rakyatnya)," kata Adhie.

Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Rokhimin Dahuri, menilai pernyataan Sekretaris Kabinet Pramono Anung yang menyebut Presiden Jokowi tidak ke Kediri karena takut dilengserkan, dalam konteks bercanda.

Pramono mengatakan dia termasuk yang menyarankan Jokowi tidak ke Pesantren Lirboyo Kediri, lantaran khawatir dilengserkan. Berkaca pada Presiden ke-4 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, usai dari Kediri situasi di Jakarta langsung gonjang ganjing dan lengser.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya