Panas Dingin Cawapres Anies, Ini yang Jadi Titik Masalah di Koalisi Perubahan

Anies Baswedan saat Acara Apel Siaga Perubahan Partai NasDem
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta - Bakal calon presiden atau bacapres Anies Baswedan sejauh ini belum juga mengumumkan nama figur bakal cawapres pilihannya. Penentuan cawapres Anies disebut tak mudah karena masih ada masalah di Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP).

PPP Banten Terus Support Perjuangan di MK, Kader Diminta Solid Jelang Pilkada 2024

Pengamat yang juga pakar hukum tata negara Refly Harun menyoroti titik masalah itu karena elite Nasdem yaitu Wakil Ketua Umum Ahmad Ali yang kerap bicara keras soal dinamika isu cawapres Anies. Refly melihat penentuan nama cawapres Anies tak mudah.

"Jadi, ternyata tidak mudah. Sekali lagi kita tidak tahu sesungguhnya siapa yang paling berperan untuk menjadi siapa calon wakil presiden," kata Refly dalam podcast Youtube-nya dikutip pada Selasa, 25 Juli 2023.

Keras! Refly Sentil Anies: Dia Kan Individual, Tak Perlu Raker untuk Mengatakan Oposisi

Dia mempertanyakan soal cawapres benarkah itu diserahkan sepenuhnya kepada Anies selaku bakal capres. Hal itu pernah dikatakan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh.

"Atau Surya Paloh yang punya mau, artinya apa yang dimau Anies harus dikonsultasikan ke Surya Paloh juga. Ini suatu titik di mana koalisi ini punya masalah. Tapi, mudah-mudahan bisa berjalan secara baik ya," jelas Refly.

Airlangga Bantah Golkar dan PAN Rebutan Jatah Menteri ESDM di Kabinet Prabowo

Anies Baswedan dan Surya Paloh di Apel Siaga Perubahan

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Baca Juga: Elite Nasdem Protes Anies soal Cawapres: Umumkan Saja Kalau Kau Sudah Milih Orang

Namun, ia juga mengamati Anies yang kerap lebih bertemu dengan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY. Figur AHY merupakan salah satu nama yang masuk bursa cawapres Anies.

"This is the question, apakah Anies punya chemistry dengan AHY atau tidak? Karena jangan salah, ada kelemahan AHY," tutur Refly.

Refly menganalisa AHY punya kelemahan karena statusnya pernah jadi anak Presiden RIĀ  Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama dua periode. Bagi dia, hal itu tak mudah jika dibandingkan dengan nama kandidat lain yang mesti merangkak dari bawah.

"Dia tiba-tiba breg, langsung begitu saja. Dia 10 tahun jadi anak Presiden," lanjut Refly.

"Kemudian, berhenti dari karir militer langsung jadi calon Pilkada DKI. (Tapi) membuktikan dia memang punya potensi, bisa ngomong secara baik. Berikutnya langsung menjadi ketua umum," ujar Refly.

Namun, dia tak menampik sosok AHY punya kapabilitas maju jadi calon RI-2.

"Tapi, masalahnya apakah ini its time AHY dan apakah dia punya chemistry dengan Anies?" tuturnya.

"Saya tidak mau go forward, nanti kalau go forward dibilang anti lagi sama AHY. Nggak, saya benar-benar ingin membahas dari sisi plus minusnya," ujar Refly.

Dia menyampaikan jika dari chemistry misalnya Anies dan AHY lebih cocok. Dia mengatakan demikian jika dibandingkan dengan nama lain yang dispekulasikan muncul seperti Gatot Nurmantyo.

"Kenapa? Karena Gatot jauh lebih senior dibandingkan dia. Mungkin kalau sama AHY masih punya selera yang sama runtang runtung, selera anak mudah lah. Saya kira gitu. Sementara, Gatot itu generasi di luar X," kata Refly.

Refly bandingkan dari segi usia, AHY yang lebih muda cocok dengan Anies. Beda dengan Gatot yang dari usia lebih senior dari Anies.

"Karena Gatot sudah 60-an, apalagi Rizal Ramli lebih senior lagi. Tapi, kan politik kita tidak tahu," ujarnya.

Begitupun menurutnya nama lain yang digadang-gadang jadi bacawapres Anies seperti Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Dari segi usia, Khofifah sebenarnya juga lebih senior dibanding Anies.

"Khofifah itu hanya beda 4 tahun dengan Anies. Anies kelahiran (tahun) 69, Khofifah 65," sebutnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya