- VIVA/Sherly
Jakarta - Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto memiliki ketegasan dan komitmen tinggi untuk menyejahterakan masyarakat di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini kemudian menjadi salah satu faktor pendukung Menteri Pertahanan RI tersebut selalu unggul dalam bursa Capres 2024 mendatang.
Peneliti Politik Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Hanggoro Doso Pamungkas mengatakan, Prabowo dalam banyak kesempatan selalu menyuarakan lima program berkaitan dengan penguatan ekonomi rakyat. Program tersebut merupakan bukti Prabowo sangat berkomitmen menciptakan kesejahteraan rakyat yang lebih merata.
"Dalam banyak kesempatan Prabowo menyebutkan lima program ekonomi rakyat yang akan ia perjuangkan," kata Hanggoro.
Prabowo Subianto mendapat dukungan dari PBB sebagai Capres 2024
- Dok Gerindra
Dalam hasil survei LSI Denny JA periode 3-15 Juli 2023 Prabowo berhasil meraih dukungan tertinggi dari publik terkait program-program ekonomi yang di perjuangkannya. Tingkat kesukaan publik terhadap Prabowo berada di angka 83,5 persen.
Isu ekonomi yang diperjuangkan Prabowo dianggap masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan keadaan Indonesia saat ini. Menurut Hanggoro, program tersebut menjadikan Prabowo unggul atas Ganjar secara head to head dalam hasil survei LSI Denny JA.
Hanggoro melihat, kebijakan Prabowo itu membuat dirinya semakin jauh meninggalkan Ganjar di bursa Capres 2024. Diketahui, Prabowo berhasil meraih elektabilitas tertinggi secara head to head atas Ganjar dengan torehan suara sebesar 52 persen, sedangkan Ganjar hanya mendapat suara 41,6 persen.
"Isu yang diangkat Prabowo juga sesuai dengan harapan publik,” ujar Hanggoro.
Sebelumnya, Prabowo mengangkat isu penguatan ekonomi rakyat di beberapa sektor seperti pendidikan, biaya kesehatan, perumahan, sembako, dan biaya pinjaman dana usaha. Kelima isu tersebut diangkat Prabowo agar masyarakat kecil bisa menjadi sejahtera usai menghadapi badai pandemi Covid-19.
“Aneka program ini dibuat agar wong cilik, rakyat banyak, bisa tersenyum dan tertawa. Mereka tak lagi terlalu berat menjalani hidupnya, apalagi akibat tiga tahun pandemi Covid-19,” terang Prabowo.
