Prabowo Berpotensi Pilih Cawapres dari Luar Koalisi, Begini Analisa Pengamat

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta - Figur bakal cawapres pendamping Prabowo Subianto diprediksi bisa dari luar koalisi. Prabowo punya kesempatan memilih tandemnya sebagai cawapres di luar kader PKB, Golkar, dan PAN.

Ketua MPR: Tidak Ada Celah untuk Menunda atau Membatalkan Pelantikan Prabowo-Gibran

Pengamat politik Hariqo Wibawa Satria menganalisa mencuatnya beberapa nama tokoh yang berpeluang jadi cawapres Prabowo memunculkan spekulasi di internal koalisi. Bagi dia, ada potensi Prabowo akan memilih bakal cawapres dari luar koalisi.

"Menurut saya visi ini sudah dipahami dengan baik oleh anggota koalisi yang bergabung untuk mendukung Prabowo sebagai presiden," kata Hariqo, Rabu, 16 AgustusĀ  2023.

Ajak 38 DPW PAN ke Istana, Zulhas Tak Bahas Kabinet dengan Jokowi

Menurut dia, parpol koalisi bakal bisa menerima cawapres dari luar koalisi. Kata dia, figur cawapres itu bisa dari kalangan nonparpol demi kepentingan bangsa.

"Karena ada kepentingan bangsa yang lebih besar, yaitu merawat persatuan untuk meneruskan kemajuan yang telah dilakukan oleh Jokowi," jelas Hariqo.

Balas Prabowo, Ganjar Ingatkan "Yang Kerja Sama Saja Bisa Ganggu"

Bagi Hariqo, koalisi yang dibangun Gerindra bersama PKB, PAN, dan Golkar lebih 'adem' ketimbang poros lain seperti PDIP lalu Nasdem dengan Koalisi Perubahan. Ia bilang urusan cawapres lebih ribut di koalisi Nasdem dan PDIP.

"Karena ada kepentingan bangsa yang lebih besar, yaitu merawat persatuan untuk meneruskan kemajuan yang telah dilakukan oleh Jokowi," tuturnya.

Sementara, pengamat politik Yunarto Wijaya menilai dukungan PAN dan Golkar kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai bacapres justru akan mempersulit. Menurutnya, koalisi gendut ini justru menghambat pemilihan calon wakil presiden (cawapres) yang akan dampingi Prabowo.

"Pada konteks penentuan nama cawapres itu conflict of interest masing-masing partai bisa terjadi," kata Yunarto, Rabu, 16 Agustus 2023.

Menurutnya, seperti PKB yang lebih awal mendukung Prabowo tentu masih memegang perjanjian lama dengan Gerindra soal urusan cawapres. Begitu juga dengan Golkar yang masih terikat dengan Musyawarah Nasional (Munas) dan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) partai. Kemudian, PAN yang gencar mendorong Erick Thohir sebagai cawapres.

"Cak Imin sudah mengatakan 'saya hanya akan mengikuti keputusan Muktamar, bahwa saya akan menjadi cawapres. Munas dan Rapimnas itu memutuskan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menjadi capres atau cawapres. Atau PAN (juga) misalnya yang katakanlah sudah menyebutkan statement, Erick Thohir sebagai cawapres," ujarnya.

Golkar dan PAN saat deklarasi dukung bacapres Prabowo Subianto.

Photo :
  • Dok. Golkar

Adapun Wakil Ketua Umum Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo tak menafikan peluang cawapres Prabowo dari luar parpol koalisi masih memungkinkan. Ia bilang demikian karena hal itu tergantung kesepakatan Prabowo dengan pimpinan parpol koalisi.

"Semua tergantung pak Prabowo dan para Ketum," tutur Sara, sapaan akrabnya.

Namun, ia menyerahkan keputusan final cawapres kepada Prabowo dan parpol koalisi. "Pak Prabowo pun sudah menyampaikan, beliau nggak pernah menutup kemungkinan itu gitu lho," sebutnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya