PSI 'Buka Pintu' untuk Prabowo, 6 Kader Menyatakan Keluar dari Keanggotaan Partai

Sejumlah Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyatakan keluar dari partai
Sumber :
  • VIVA/Andrew Tito

Jakarta – Sebanyak 6 orang kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyatakan keluar dari partai lantaran melihat kedatangan bakal calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto ke Kantor DPP PSI beberapa waktu lalu. Keenam kader ini kecewa dengan PSI yang terkesan membuka pintu untuk mendukung Prabowo pada Pilpres 2024.

Prabowo: Dihina, Diremehkan dan Difitnah Itu Bagian dari Kehidupan

Adapun kader yang mundur, diantaranya Afthon Lubby bacaleg DPR RI Jawa Tengah, Andi Tasbih bacaleg DPR RI NTB, Lis Sektiawanti bacaleg DPRD Kota Bekasi, Darman Munir bacaleg DPRD Jakarta, dan Tulus Borisman yang merupakan kader PSI Kota Bekasi.

“Kami, pada sore hari ini ingin menyatakan sikap dan pernyataan untuk mengundurkan diri dari pencalegan Partai Solidaritas Indonesia dan keluar dari keanggotaan partai,” ujar Afthon dalam keterangannya di kawasan Cikini Jakarta Pusat, Selasa 22 Agustus 2023. 

Dukung Ide Presidential Club Prabowo, Heikal: Insya Allah Silaturahmi Para Presiden akan Terjalin

Pertemuan Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan PSI

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Afthon menjelaskan ada beberapa alasan pihaknya tidak bertahan di PSI, lantaran ketidakjelasan dan ketidaktegasan menolak Prabowo Subianto sebagai bacapres 2024 yang akan didukung oleh PSI.

Sekjen PDIP Sebut Megawati Cermati Presidential Club yang Digagas Prabowo

“Kami tidak sepakat dan kami tidak sudi PSI menerima kedatangan Prabowo Subianto. Kami tidak pernah diajak berdiskusi dan tidak ada informasi kepada kami. Alasan ini adalah alasan ideologis kami. Kami masuk PSI karena kami jatuh cinta kepada partai ini, partai ini adalah partai yang ideologis, antiintoleransi, antiekstrimis, dan antiradikalisme, ternyata kami patah hati kepada sikap DPP PSI yang mulai bermain mata dengan Prabowo Subianto,” ujarnya. 

Afthon juga mengatakan bahwa calon Presiden Prabowo Subianto memiliki rekam jejak pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang belum terselesaikan hingga kini. Dalam hal ini Afthon dan lima kader PSI yang mundur, tidak terima dengan kemesraan antara PSI dengan Prabowo.

"Bagi saya, Prabowo itu sudah mempunyai rekam jejak pelanggaran Hak Asasi Manusia yang belum jelas sampai sekarang karena para korban tragedi '98, tragedi penculikan itu masih mencari, masih memohon agar pemerintah memberikan keadilan dan menghukum pelaku penculikan aktivis '98. Sampai saat ini para keluarga korban masih mencari keadilan," ujarnya.

 Afthon dan beberapa kader PSI lainnya kemudian menyinggung pernyataan sikap dari kader PSI Ade Armando yang juga dinilai memberatkan pihaknya melakukan sosialisasi di daerah.

“Karena pernyataan-pernyataan dan sikap senior kami di PSI Bang Ade Armando yang pernyataan tersebut sering dilancarkan di sosial media yang bagi kami di daerah itu sangat merugikan kami untuk menyosialisasikan Ganjar Pranowo. Ini adalah suara hati kami yang kami dengar sendiri dari masyarakat calon pemilih di daerah yang mempertanyakan sikap PSI di pusat. Jadi kami merasa rugi,” ujarnya. 

Pertemuan Ade Armando dan Prabowo Subianto di Kantor DPP PSI

Photo :
  • Tiktok

Pihaknya juga akan mengembalikan dana yang diberikan oleh DPP kepada pihaknya untuk mengurusi berkas-berkas proses pencalegan.

"Selanjutnya, kami akan menyampaikan kepada DPP PSI, kami akan mengembalikan dana yang diberikan oleh DPP kepada kami untuk mengurusi berkas-bekas proses pencalegan yang sudah ditransfer kepada kami, kami akan kembalikan semua itu," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya