Survei SMRC, Elektabilitas Anies-Cak Imin Masih Terendah

Pendiri SMRC Saiful Mujani
Sumber :
  • SMRC TV

Jakarta - Deklarasi pasangan bakal calon capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) belum memberi dampak kenaikan elektabilitas untuk Anies. Demikian hasil terbaru survei dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC).

Kapan Megawati dan Prabowo Subianto Bertemu? Hanya Puan dan Hasto yang Tahu

Sebelum deklarasi pasangan Anies-Cak Imin, elektabilitas Anies memang selalu berada di urutan buncit. Jauh di bawah bakal calon lainnya yakni Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Dalam simulasi tiga pasangan calon atau paslon yang digadang-gadang akan maju di Pilpres 2024, elektabilitas Anies pasca mendeklarasikan bersama Cak Imin, masih bertengger di urutan buncit. Masih di paling bawah. la dibandingkan dengan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. 

Putuskan Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem Siapkan Nama Untuk Menteri?

Deklarasi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar

Photo :
  • Twitter @aniesbaswedan

Pendiri SMRC, Saiful Mujani menjelaskan, Anies-Cak Imin (AMIN) hanya mendapatkan dukungan publik sebesar 16,5 persen bila diadu dengan Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil dan Prabowo Subianto-Erick Thohir.  

Tunggu Majelis Syuro, PKS Akan Tentukan Ikut Koalisi atau jadi Oposisi Lagi

"Survei tersebut menemukan bahwa Anies-Muhaimin mendapatkan dukungan 16,5 persen; Prabowo-Erick 31,7 persen; dan Ganjar-Ridwan Kamil 35,4 persen. Masih ada 16,4 persen yang belum jawab," kata Saiful Muzani, dalam keterangan tertulisnya diterima Jumat, 15 September 2023.

Dia menjelaskan, sengaja memasangkan Ganjar dengan Ridwan Kamil lantaran mereka santer dikabarkan akan diduetkan di Pilpres 2024. Sementara salah satu tokoh yang potensial menjadi pasangan Prabowo yakni Menteri BUMN Erick Thohir. Erick didukung sebagai bakal cawapres oleh Partai Amanat Nasional (PAN).

“Tentu saja pasangan Ganjar maupun Prabowo bisa berubah, tapi setidaknya pasangan Anies-Muhaimin kemungkinan relatif stabil,” kata Saiful. 

Dia lanjut menerangkan, SMRC melakukan survei melalui telepon pada 5 September 2023, setelah pasangan Anies-Cak Imin dideklarasikan pada 2 September. Ditekankannya, survei tersebut dilakukan pada warga yang memiliki telepon. Mereka merepresentasikan 80 persen pemilih. 

Selama ini, kata Saiful, pihaknya belum pernah membuat simulasi Anies berpasangan dengan Cak Imin. Karena itu, tidak bisa dibandingkan apakah sentimen pemilih ketika survei dilakukan itu positif atau negatif pada deklarasi Anies-Muhaimin. 

Namun dalam survei individual, yakni Anies berhadapan dengan Ganjar dan Prabowo, elektabilitas mantan Gubernur DKI Jakarta itu sekitar 20 persen. 

"Artinya, ketika Anies berpasangan dengan Cak Imin, data ini menunjukkan suara Anies belum mengalami kenaikan," ujarnya.

Karena itu, kata Saiful, jika suara Anies-Muhaimin sekarang sekitar 16 persen, ini mencerminkan kekuatan dari dua partai. Dimana Cak Imin adalah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB.

"Bisa PKB dengan Nasdem atau Nasdem dengan PKS. Angka dukungan sekitar 16 persen logis karena kemungkinan mencerminkan dua kekuatan politik,” kata Saiful.

Menurut Saiful, artinya Anies kurang memiliki pemilih independen, karena pendukungnya hanya berasal dari partai-partai yang mengusungnya. Padahal partai-partai memberi dukungan karena berharap mendapatkan efek ekor jas dari Anies. 

Namun, kata Saiful, jika dilihat dari data sementara itu, Anies belum memberikan efek ekor jas karena suara pendukungnya masih merupakan suara partai.  

“Kalau menurun, saya tidak bisa bilang begitu. Tapi setidak-tidaknya (data ini menunjukkan) tidak meningkat. Ini reaksi publik beberapa hari setelah deklarasi Anies-Muhaimin. Harapan bahwa suara pasangan ini akan meningkat pasca deklarasi belum terjadi. Kalau kita berpikir positif, mungkin karena mesin politiknya belum panas dan pemilih butuh waktu untuk antri masuk ke kotak Anies-Muhaimin,” jelas Saiful. 

Target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon atau ponsel, sekitar 80 persen dari total populasi nasional. Pemilih yang punya ponsel dinilai sebagai pemilih kritis karena memiliki akses yang lebih besar terhadap informasi sosial-politik dibanding yang tidak punya.

Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Dengan teknik RDD, sampel sebanyak 1.212 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening

Margin of error survei diperkirakan ±2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih. Survei digelar dalam rentang 5 sampai 8 September 2023.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya