Soal Kerusuhan di Rempang, Ganjar: Harus Segera Ada yang Turun Tangan

Ganjar Pranowo
Sumber :
  • Tangkapan layar Youtube

Yogyakarta – Bakal calon presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo angkat bicara soal kerusuhan yang terjadi di Pulau Rempang, Batam. Menurutnya, pemimpin harus turun tangan segera untuk mengatasi konflik tersebut.

Konflik Pengelolaan Lahan Perhutanan Sosial di Jambi, Koperasi BAM Terancam Dicabut

"Kemudian seperti Rempang dan sebagainya yang sudah terjadi, maka dalam konteks ini harus segera ada yang turun tangan," kata Ganjar dalam acara Mata Najwa di kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, bertajuk 'Tiga Bacapres Adu Gagasan', Selasa, 19 September 2023.

Bentrok aparat vs warga di Pulau Rempang

Photo :
  • Dok. Istimewa
Koalisi atau Oposisi? Ganjar Sebut Sikap PDIP Akan Diumumkan Megawati di Kongres 2025

Menurutnya, pemerintah perlu melibatkan masyarakat. Sebab, ia merasa terdapat kelompok kelas masyarakat yang saling bersinggungan di daerah sana.

Ganjar pun memiliki dua opsi untuk mengatasi konflik tersebut. Pertama, membiarkan masyarakat tinggal di sana. Kedua, memberdayakan masyarakat yang tinggal di Rempang.

PDIP Bentuk Tim Pemenangan Nasional Pilkada 2024, Tak Ada Nama Ganjar

"Kita ajak, oke ini mau dibangun, kamu terlibat, kamu bagian dari pemilik, kamu harus dapatkan prioritaskan di tempat itu," kata Ganjar.

"Kalau kamu unskill, mohon maaf, kamu harus diwajibkan atau perusahaan diwajibkan untuk membereskan dia agar pekerjaan yang ada di situ buat orang yang ada itu naik kelas," sambungnya.

Bentrokan di Pulau Rempang meletus pada 7 September 2023 setelah Badan Pengusahaan (BP) Batam bersama aparat TNI dan Polri memaksa masuk wilayah itu untuk mengukur dan mematok tanah. Pulau tersebut akan digunakan dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco-City.

Bentrokan tersebut menyebabkan trauma mendalam bagi masyarakat, terlebih aparat sempat melontarkan gas air mata ke arah sekolah dasar yang berada di sana.

Kendati demikian, polisi berdalih penggunaan gas air mata itu sudah sesuai prosedur. Selain itu, polisi juga menangkap puluhan orang yang disebut sebagai provokator dalam bentrokan tersebut.

Warga Rempang menyatakan mereka tidak menolak proyek Rempang Eco-City tersebut namun mereka meminta agar 16 kampung tua yang berusia ratusan tahun tidak digusur.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya