Kaesang Ancam 'Sembelih' Kader PSI Jika Terlibat Korupsi

Ketua Umum DPP PSI Kaesang Pangarep saat Konsolidasi Bappilu PSI Bali
Sumber :
  • ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari

Bali – Ketua Umum DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep menegaskan akan merampas aset kadernya yang terbukti melakukan tindak pidana korupsi.

Daftar Pengeluaran SYL Pakai Uang Hasil Palak Anak Buahnya di Kementan

Dalam Konsolidasi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PSI Bali, di Badung, Sabtu, ia menyampaikan bahwa partainya telah mencoba mengajukan Rancangan Undang-undang (RUU) Perampasan Aset bagi para koruptor.

“Kalau itu (RUU Perampasan Aset) memang belum bisa disepakati nanti di DPR RI, ya kita lakukan dulu secara internal. Kita rampas asetnya, makanya nanti kita akan melakukan pakta integritas untuk teman-teman PSI semua,” kata dia.

PPP Banten Terus Support Perjuangan di MK, Kader Diminta Solid Jelang Pilkada 2024

Kaesang Pangarep, Rapat Pertama Usai Jabat Ketua Umum PSI

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Terkait kader PSI di Bali, khususnya tiga anggota dewan di tingkat provinsi dan kota, Kaesang mengucapkan terima kasih lantaran hingga saat ini tak ada di antara mereka yang terjerat kasus korupsi.

Pamer Foto USG di Depan Ka'bah, Kaesang Umumkan Erina Gudono Hamil

“Terima kasih legislatif PSI di Provinsi Bali dan Kota Denpasar karena tidak korupsi. Itu emang harus. Kalau sampai melakukan itu dan belum dicopot (ditangkap) KPK, tak 'sembelih' duluan,” ucapnya sambil diikuti tawa dan tepuk tangan peserta konsolidasi.

Di hadapan Grace Natalie dan Giring Ganesha, ia menjelaskan bahwa tujuannya menerapkan hal ini agar dapat dicontoh oleh partai politik lainnya.

Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep.

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Putra bungsu Presiden Jokowi itu ingin partai yang ia pimpin memberi pengaruh bagi partai lainnya, meski ia menyadari PSI masih partai kecil.

Selama tiga hari memimpin, Bali termasuk daerah awal untuk safari politiknya. Di Pulau Dewata, ia menunjukkan gaya kepemimpinanya yang mewujudkan gaya anak muda.

“Mohon maaf saya gak perlu menyapa DPP satu per satu, tadi udah disebutin masa harus sebut terus. Gaya orang muda itu beda, efektif, cepat, sat-set sat-set. Tadi sudah dibilangin saya ini kalau di Bali jangan dipanggil bro ketum, panggilan bli ketum,” kata dia yang berpidato menggunakan baju kaus lengkap dengan topi dan tas boneka. (Ant/ANTARA)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya