Survei Indikator: 23,9 Persen Pemilih PDIP karena Suka dengan Jokowi

Presiden Jokowi dan Ketum PDIP di Rakernas PDI-P
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta - Indikator Politik Indonesia merilis temuan hasil survei terbarunya terkait 'Peta Elektoral Pasca Pengumuman Putusan MK'. Salah satu temuan survei Indikator yaitu menyangkut pilihan partai dengan simulasi daftar 18 lambang dan nama partai.

Keras! Refly Sentil Anies: Dia Kan Individual, Tak Perlu Raker untuk Mengatakan Oposisi

Peneliti utama Indikator Hendro Prasetyo menjelaskan dari hasil survei tak ada kejutan karena PDIP masih di posisi teratas dengan meraup 25,2 persen. Di posisi berikutnya ada Partai Gerindra 14,5 persen, Partai Golkar 9,4 persen, PKB 7,6 persen, Nasdem 6,8 persen.

"PDIP tetap teratas, kemudian ada di Gerindra. Tidak ada kejutan," kata Hendro, dalam paparannya secara daring, Kamis, 26 Oktober 2023.

Tangis Sujarwo Pecah saat Diberi Hadiah Becak Listrik oleh Sudaryono

Hendro menyampaikan ada dua alasan yang jadi faktor memilih partai. Dua faktor itu yakni terbiasa memilih partai dan karena suka atau pengaruh tokoh.

Ilustrasi simbol PDIP dalam Peringatan Bulan Bung Karno 2023

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
Airlangga Bantah Golkar dan PAN Rebutan Jatah Menteri ESDM di Kabinet Prabowo

Menurut dia, untuk alasan karena terbiasa memilih partai, PDIP meraih 28,4 persen. Lalu, ia mengatakan untuk suka atau karena pengaruh tokoh, Gerindra punya angka tinggi yakni 63,4 persen.

"Itu kelihatan sekali pengaruh tokoh. Contohnya Gerindra itu 63,4 persen ini karena suka dengan Pak Prabowo," jelas Hendro.

Namun, untuk PDIP dalam temuan Indikator ternyata Jokowi jadi alasan pemilih. 

"Nah, di PDIP menarik lagi. Di PDIP 23,9 karena suka dengan Pak Jokowi," sebut Hendro.

Dia menyebut Jokowi seperti jadi 'magnet' dalam pengaruh tokoh bagi pemilih PDIP. Ia mengatakan demikian dengan dibandingkan pemilih PDIP karena pengaruh tokoh Megawati. 

"Mengapa milih PDIP, Pak Jokowi ini kuat. Apalagi jika kita bandingkan dengan temuan kita karena suka dengan Bu Mega ya di sini. 2,2 persen. Lebih kecil," ujarnya.

"Jadi, Pak Jokowi di sini memang asosiasinya memang masih PDIP di sini," lanjut Hendro.

Dia mengatakan merujuk survei Indikator yaitu Nasdem yang terpengaruh figur tokoh Surya Paloh sebesar 17,8 persen. 

"Kemudian, juga Demokrat ada Pak SBY 32,5 persen. Jadi, pengaruh tokoh ini terhadap partai itu sama besarnya atau bahkan lebih besar untuk partai-partai tertentu," tuturnya.

Survei terbaru Indikator itu dilakukan dalam kurun waktu 16-20 Oktober 2023. Populasi survei merupakan seluruh warga negara Indonesia yang sudah punya hak pilih dalam pemilu atau sudah 17 tahun.

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Pun, jumlah sampel sebanyak 2.567 orang yang berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Angka margin of error dalam survei sekitar 1,97 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya