Kritik Program Food Estate Jokowi, Anies Baswedan: Jangan Matikan Petani Tradisional

Food Estate (ilustrasi).
Sumber :
  • Dok. PUPR

Bandung – Anies Baswedan mengatakan bahwa dirinya tidak sepakat dengan program Food Estate yang digagas pemerintahan Presiden Jokowi untuk ketahanan pangan. Anies mengajukan  program Contract Farming. Pasalnya, kata dia, contract farming bisa mensejahterakan petani tradisional.

Pakar Hukum: Penambahan Jumlah Kementerian Keniscayaan Konstitusional

"Kita kekuatan Indonesia adalah justru pada petani tradisional itu jangan dimatikan, itu yang harus dibangun," ujar Anies kepada wartawan dalam kampanye Pilpres 2024 di Bandung, Rabu 29 November 2023.

Anies memberikan sebuah contoh, yakni ketika DKI Jakarta memberikan kontrak terhadap petani tradisional. Sehingga akhirnya bisa memberikan pasokan bahan pangan untuk Jakarta. Kontrak itupun berlangsung selam lima tahun.

Presiden Jokowi dan Iriana Hadir hingga Beri Karangan Bunga di Pernikahan Mahalini - Rizky Febian

Menurut Anies, membangun food estate sama halnya mengeluarkan keuangan negara sekian triliun rupiah. Lebih baik, kata Anies, uang negara digunakan untuk pengembangan pertanian yang sudah ada di berbagai daerah.

"Kan uangnya sama ada uang nih sekian triliun, kenapa uangnya dikasih ke perusahaan untuk bikin di tempat baru? Lah kita punya ratusan ribu di seluruh Indonesia," tegas Anies.

Pengamat: Duet Anies-Ahok di Pilgub Jakarta Eksperimen yang Berani

Anies menuturkan, kalau contract farming itu akan memberikan sebuah jaminan untuk petani tradisonal. Karena ada jaminan produksi petani dibeli dengan jangka waktu tertentu.

"Bayangkan kalau mereka kita beli produknya, petani hidup tenang, pertaniannya tumbuh," bebernya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya