Pesan Menohok PDIP ke Jokowi soal Presiden Boleh Memihak: Manifestasi Ambisi 3 Periode

Presiden RI Jokowi saat Rakernas PDIP di Jiexpo, Kemayoran.
Sumber :
  • YouTube PDIP

Jakarta - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto menyoroti soal pernyataan presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut seorang presiden boleh berkampanye dan memihak kepada capres-cawapres tertentu. Ia menilai pernyataan itu membuat sentimen negatif di masyarakat. 

"Apa yang disampaikan Pak Jokowi akhirnya membuktikan bahwa pasangan Prabowo-Gibran merupakan cermin Jokowi Tiga Periode yang selama ini ditolak oleh PDI Perjuangan bersama seluruh kelompok pro demokrasi, para budayawan, cendekiawan, dan juga kekuatan yang berjuang menjaga konstitusi," kata Hasto dalam keterangannya, Kamis, 25 Januari 2024.

Ia menilai pernyataan Jokowi tersebut melanggar etika dalam bernegara. PDIP, kata Hasto, menilai masih ada ambisi kekuasaan Jokowi dalam Pilpres 2024.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Photo :
  • VIVA/Andrew Tito

"Bayangkan saja, Pak Jokowi ini sudah menjabat presiden dua periode, dan konstitusi melarang perpanjangan jabatan. Dengan ketegasan Pak Jokowi untuk ikut kampanye, artinya menjadi manifestasi tidak langsung dari ambisi kekuasaan tiga periode. Publik kini mempersoalkan kembali berbagai rekayasa hukum yang dilakukan di MK untuk meloloskan Gibran," ujarnya.

Ia pun mengungkit soal tempat kunjungan kerja di kandang partai banteng moncong putih, yaitu di Jawa Tengah. Hasto menilai pasangan Ganjar-Mahfud ditakuti oleh lawan politiknya.

"Sebab Ganjar Pranowo itu Presiden rakyat, dekat dengan wong cilik, memiliki program  rakyat miskin yang diterima luas, dan menampilkan model kepemimpinan yang menyatu dengan rakyat, ditambah ketegasan Prof Mahfud MD. Itulah yang ditakutkan dari Ganjar-Mahfud, sampai lebih sepertiga pengusaha penyumbang perekonomian nasional pun dikerahkan untuk dukung Paslon 02," kata dia.

Pun, Hasto menilai pernyataan Jokowi yang disampaikan di depan Menhan RI, Prabowo Subianto serta jajaran ada maksud tertentu.

Loyalis Jokowi Respons Elite PDIP soal Abuse Of Power: Berlebihan

"TNI adalah kekuatan pertahanan yang seharusnya netral. Namun hal tersebut justru mengungkapkan motif sepertinya ingin melibatkan TNI, setidaknya secara psikologis. Jadi akhirnya terjawab mengapa banyak intimidasi. Ganjar-Mahfud dikepung dari seluruh lini, meski kami meyakini kekuatan rakyat tidak bisa dibendung dan akan menjadi perlawanan terhadap kesewenang-wenangan yang terjadi," ucap Hasto.

Dikawal Massa Pendukung, Narjo Resmi Daftar Bakal Calon Bupati Brebes ke PDIP

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut seorang presiden dapat memihak bahkan ikut berkampanye dalam pemilihan presiden atau Pilpres. Menurutnya, hal tersebut bisa dilakukan selama tidak menyalahgunakan fasilitas negara. 

Hal itu, disampaikan Presiden Jokowi di tengah pertanyaan publik soal netralitas presiden di Pilpres 2024. 

Prabowo Bilang Bung Karno Bukan Milik Satu Partai, Elite PDIP Beri Penjelasan Begini

"Presiden itu boleh kampanye. Boleh memihak. Kita ini kan pejabat publik, sekaligus pejabat politik. Masa ini (kampanye dan memihak) enggak boleh," ujar Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 24 Januari 2024. 

Meski menyatakan dapat memihak dan berkampanye, sampai sekarang Jokowi tak pernah secara gamblang menyatakan dukungannya untuk salah satu pasangan Capres-Cawapres di Pilpres 2024. 

Namun, dalam pertarungan Pilpres 2024 ini. Jokowi beberapa kali menampilkan kecondongannya mendukung Paslon 02, Capres-cawapres, Prabowo-Gibran. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya