- Flickr Demokrat
VIVAnews - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Saan Mustofa, menilai ucapan-ucapan Muhammad Nazaruddin semakin menunjukkan inkonsistensi. Dia juga melihat emosi dan mental mantan bendahara umum partainya itu tidak stabil.
"Tidak ada yang baru, caranya saja yang baru, pakai Skype. Dari substansi persoalan sekali lagi saya katakan daripada berulang kali dia bernyanyi dan menunjukkan inkonsistensi lebih baik dia datang segera penuhi panggilan KPK, biar KPK proses semua," kata Saan saat ditemui di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu 23 Juli 2011.
Menurut Saan, bila Nazaruddin memiliki bukti seperti yang dia klaim, maka bukti itu silakan disampaikan ke KPK. Terlebih, lanjut Saan, jika Nazaruddin yakin dia akan datang penuhi panggilan KPK.
"Tidak ada guna dia tiap hari menyampaikan sesuatu yang saya katakan semakin hari semakin inkonsistensi, semacam orang halusinasi saja dia," katanya.
Sekretaris Fraksi Partai Demokrat itu mengatakan bila Nazar jantan, dia akan datang ke KPK, dan menjalani status dia sebagai tersangka. Baru selanjutnya, secara resmi Nazaruddin dapat meminta KPK untuk memproses orang-orang yang dia sebutkan.
"Kalaupun itu data dia benar. Menurut saya tidak ada sesuatu yang luar biasa dari apa yang disampaikan Nazaruddin. itu mempertegas ketidakstabilan emosi saudara Nazaruddin," katanya.
Ragukan Bukti
Sementara Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin ragu Nazaruddin memiliki bukti data sebagaimana diungkapkan dalam wawancara melalui Skype dengan Iwan Piliang yang ditayangkan Metro TV semalam. Menurut Amir, kalau benar punya bukti pasti ditunjukkan.
"Itu yang dia perlihatkan kepada anda cuma flashdisk. Kalau dia punya, akan ditayangkan," kata Amir.
Menurut Amir, yang patut diperhatikan bukti yang terungkap dalam persidangan di pengadilan tipikor. "Fakta di sana yang valid. Bukan cuap-cuapan," ujarnya.
Amir pun meragukan kebenaran dokumen perusahaan dimana ada Anas Urbaningrum sebagai pemilik. Menurutnya, dokumen itu buatan Nazar sendiri. "Kalau orang yang belum lihat bisa bersangka macam-macam. Padahal, itu ciptaan dia sendiri," kata Amir. (ren)