Sumber :
- MZ Abidin/ VIVA (Surabaya)
VIVA.co.id
- Elektabilitas Calon Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Risma, masih disebut tinggi, meskipun baru saja "diserang" kasus Pasar Turi. Risma pun sempat disebut sebagai tersangka kasus tersebut, tapi polisi buru-buru mengklarifikasinya. Kasus Risma .
Koordinator Jatim Parliamentary Watch (JPW) Umar Solahudin mengatakan, berdasarkan survei yang dirilis JPW, dimana elektabilitas Risma masih berada di kisaran 63,48 persen.
Baca Juga :
Kasus Risma Sarat Kejanggalan, Siapa Bermain?
Baca Juga :
Pelapor Risma Cabut Laporan di Kepolisian
Menurutnya, terdapat beberapa alasan yang membuat elektabilitas Risma masih tinggi. Salah satunya adalah kasus Pasar Turi. "Kasus Pasar Turi itu justru telah menaikkan popularitas Risma, karena masyarakat melihatnya sebagai sesuatu yang dipolitisir," terangnya.
Selain itu, pasangan calon Rasiyo-Lucy juga dianggap warga Surabaya sebagai pasangan yang dipaksakan. "Apalagi sebelum-sebelumnya pasangan Rasiyo itu Dhimam Abror, jadi sangat terlihat kalau tidak serius," ujar Umar.
Meski demikian, Umar menganggap Pilkada Kota Surabaya tahun ini akan berjalan tidak menarik. Alasannya, dalam pilwali kali ini hanya terkesan sebagai formalitas untuk menjadikan kembali Risma sebagai Wali Kota Surabaya.
"Makanya, jangan heran nanti kalau jumlah pemilih dalam Pilwali Surabaya tahun ini akan mengalami penurunan," bebernya.
Halaman Selanjutnya
Selain itu, pasangan calon Rasiyo-Lucy juga dianggap warga Surabaya sebagai pasangan yang dipaksakan. "Apalagi sebelum-sebelumnya pasangan Rasiyo itu Dhimam Abror, jadi sangat terlihat kalau tidak serius," ujar Umar.