Jokowi Ingin Perkuat Sistem Presidensial

Presiden Jokowi dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Agus Rahmat.

VIVA.co.id - Presiden Jokowi mengundang Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar, makan siang di Istana Merdeka, Selasa, 29 November 2016. Salah satu yang dibahas dalam pertemuan itu adalah mengenai sistem pemerintahan.

Kata Jokowi soal 38 Negara Dukung Keanggotaan Indonesia di OECD

"Yang pertama yang berkaitan dengan dimulainya pembahasan RUU Pemilu. Yang kedua, yang berkaitan dengan memperkuat sistem presidensial," kata Jokowi di beranda belakang Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, 29 November 2016.

Sistem presidensial yang diterapkan Indonesia saat ini memang banyak yang mengkritik. Sebab, kekuasaan seorang presiden menjadi tidak mutlak. Terkadang tersandera oleh kepentingan partai politik dan parlemen.

Detik-detik Pria Nekat Hampiri Presiden Jokowi, Mengadu Nasib Usai Gaji 6 Tahun Ditahan Negara

Situasi itu diakui Muhaimin. Pria yang akrab disapa Cak Imin ini mengaku sudah memberi tahu Jokowi bahwa saat ini berlangsung pertemuan alim ulama untuk membahas konstitusi dan juga persoalan sistem presidensial.

"Ada keinginan untuk memperbaiki sistem demokrasi kita secara lebih dewasa karena perjalanannya cukup lama 20 tahun, salah satunya adalah mempertegas sistem presidensial. Sistem presidensial ini untuk memberikan kejelasan agar kita tidak menjadi terlalu parlementer," kata Cak Imin.

Viral Pria di Konawe Hampiri Jokowi, Teriak Gaji 6 Bulan Ditahan Negara saat Diamankan Paspampres

Menurut Muhaimin, banyak contoh kasus yang sebenarnya justru memperlemah sistem presidensial tersebut.

"Salah satunya mengangkat kepala BIN (Badan Intelijen Negara) apa perlu ke DPR, dan banyak hal, duta besar apakah perlu ke DPR, dan seterusnya," katanya.

Muhaimin berpendapat, presidensial mencerminkan sistem demokrasi yang dilaksanakan saat ini. Sehingga, alim ulama juga ikut membahasnya dalam suatu pertemuan yang digelar oleh PKB.

"Ini penguatan presidensial yang telah dibahas para kiai para ulama untuk menyempurnakan sistem demokrasi," katanya.

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana.

Jokowi Tunjuk Juri Ardiantoro dan Grace Natalie jadi Stafsus Presiden

Presiden Joko Widodo memberikan penugasan kepada Juri Ardiantoro dan Grace Natalie sebagai menjad Staf Khusus. Penugasan itu mulai berlaku pada hari ini Rabu 15 Mei 2024.

img_title
VIVA.co.id
15 Mei 2024