- Viva.co.id/ Pius Mali
VIVA – Kementerian Perdagangan menyatakan telah memfasilitasi penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara pelaku usaha Indonesia dengan Mesir untuk komoditas ban kendaraan roda empat.
Kesepakatan yang dilakukan di sela-sela gelaran Trade Expo Indonesia Digital Edition (TEI-DE) 2021 ini berhasil mencatatkan kesepakatan kerja sama untuk komoditas tersebut sebesar US$20 juta atau setara Rp284 miliar.
"MoU antara pelaku usaha Indonesia dan Mesir penting dilakukan untuk meningkatkan kerja sama perdagangan kedua negara," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi, Selasa, 2 November 2021.
Baca juga: Rupiah Menguat Lagi, Kini Dipicu Sentimen Positif Ini
Sebagai informasi, neraca perdagangan Indonesia-Mesir periode Januari–Agustus 2021 surplus US$2,01 miliar. Dipicu ekspor Indonesia ke Mesir US$7,68 miliar dan impor Indonesia dari Mesir US$5,67 miliar.
Sedangkan, total perdagangan Indonesia dan Mesir pada 2020 tercatat sebesar US$13,35 miliar. Nilai ini meningkat 48,33 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, total ekspor Indonesia periode Januari–Agustus 2021 sebesar US$7,68 miliar atau meningkat 60,10 persen dibanding periode yang sama tahun 2020 sebesar US$4,80 miliar.
Ilustrasi kegiatan ekspor.
- VIVA/Muhamad Solihin
Pada periode yang sama, nilai ekspor nonmigas Indonesia sebesar US$6,65 miliar atau meningkat 62,96 persen dibanding periode yang sama pada 2020 sebesar US$4,08 miliar.
“Hubungan dagang antara Indonesia dan Mesir diharapkan akan terus terjalin dengan baik," tegas Didi.
Pada TEI-DE minggu kedua, lanjut Didi, total nilai transaksi dagang tercatat sebesar US$978,05 juta. Menurutnya, para pelaku usaha di Mesir maupun negara lain dapat menjelajahi kategori produk ekspor RI di www.tradexpoindonesia.com.
"Nilai ini diharapkan akan terus bertambah. Para pelaku usaha Mesir juga diharapkan dapat menjelajahi setiap kategori produk,” tegas Didi.
Bea Cukai Kawal Potensi Ekspor UMKM di Sukabumi dan Lampung Lewat Asistensi
Melalui Bea Cukai Bogor pihaknya mendorong Acun Bumerang untuk mulai melakukan impor dan ekspor secara mandiri agar lebih menghemat biaya.
