- Sherly / VIVA.
VIVA – Kasus pandemi CCOVID-19 yang terus meningkat pada dua tahun belakangan, membuat sejumlah kegiatan harus dilakukan pembatasan sesuai dengan aturan yang ditetapkan Pemerintah.
Namun saat ini, dengan kondisi kasus yang terus mengalami penurunan, Pemerintah pun melakukan sejumlah kelonggaran dalam berkegiatan, hingga melakukan perjalanan.
Seperti di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Pengelola bandar udara yakni, PT Angkasa Pura II, kembali menghadirkan parade budaya yang akan digelar di tiga terminal.
"Setelah dua tahun kita stop, sekarang kembali kita adakan parade budaya ini. Di mana kegiatan ini juga sebagai wujud promosi kita dalam bidang pariwisata ke para penumpang atau pengunjung Bandara Soetta," kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Muhamad Awaluddin, Sabtu, 21 Mei 2022.
Lanjut dia, parade budaya ini juga sebagai wujud kebangkitan transportasi udara dan pariwisata di tengah pandemi COVID-19. Di mana, pada tahun dua tahun yang lalu, sektor transportasi udara dan pariwisata mengalami dampak yang cukup besar.
"Ini langkah kita menuju kebangkitan, dan kita enggak sendiri, tapi bersama dengan sektor pariwisata kembali menggeliatkan perekonomiannya," ujarnya.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II, M. Awaludin
- VIVA.co.id/Agus Rahmat
Sementara itu, Direktur SDM dan Digital PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) Herdy Rosadi Harman mengatakan, dengan kegiatan parade, diharapkan bandara tidak sekadar bandara, tapi membuat para penumpang betah.
"Bandara ini bisa jadi tourism hub. Yang mana, people willing to stay for more hours. Selagi menunggu berangkat, mereka bisa mengexplore apa sih yang kita dapat dari Bandara ini termasuk dari pertunjukan-pertunjukannya," ungkapnya.
Parade budaya yang saat ini hadir berada di Terminal 3 Bandara Soetta, mereka menampilkan tarian tradisional yang digabungkan dengan beberapa tarian lainnya. Tidak hanya tari, mereka juga berkeliling menggunakan baju adat dari setiap daerah di Indonesia, mulai dari Aceh, Sumatera Selatan, Papua, hingga Jakarta.
Subak dan Jalur Rempah, Inspirasi dari Bali untuk Pengelolaan Air
Forum ini akan memperkenalkan sistem Subak, sebuah sistem pengelolaan air tradisional yang telah berakar kuat dalam filosofi dan budaya masyarakat Bali.
