Bukti Orang Indonesia Boros: 48 Juta Ton/Tahun Makanan Terbuang, Kerugian Rp 551 Triliun

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi
Sumber :
  • VIVA/Agus Setiawan

Jakarta – Isu penyusutan dan pemborosan pangan atau food loss and waste menjadi perhatian global, tak terkecuali Indonesia. Sebab, itu berdampak kepada ketahanan pangan dan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, hingga keberlanjutan lingkungan hidup.

EV-DCI 2024 Soroti Situasi Ekonomi Makro Pengaruhi Upaya Genjot Daya Saing Digital RI

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, berdasarkan studi yang dilakukan oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada kurun waktu tahun 2000-2019, Indonesia menghasilkan 23-48 juta ton sampah makanan per tahun.

"Jumlah sampah makanan tersebut sepatutnya dapat menghidupi 61-125 juta orang atau sama dengan 29-47 persen populasi rakyat Indonesia," kata Arief dalam keterangannya, Kamis, 27 Juli 2023.

Pakar Yakin Pertumbuhan Ekonomi di Awal Pemerintahan Prabowo Bisa di Atas 5 Persen

Ilustrasi sampah.

Photo :
  • VIVA.co.id/Hari Fauzan

Arief melanjutkan, secara ekonomi, food loss and waste tersebut telah mengakibatkan kerugian sekitar Rp 551 triliun atau setara dengan US$36,6 miliar.

Video Tumpuk di Tengah Viral, Budaya Beresin Piring Sendiri Setelah Makan Kini Jadi Tren Anak Muda

"Dengan estimasi kerugian yang ditimbulkan dari adanya sampah pangan tersebut, tentunya harus kita cegah dengan memanfaatkan pangan yang berpotensi terbuang melalui gerakan stop boros pangan. Gerakan ini harus menjadi gerakan kita bersama dari seluruh lapisan masyarakat," jelasnya.

Arief menjelaskan, berdasarkan mata rantai produksi pangan, poin terbesar yang berpengaruh dalam food loss and waste terjadi pada tahap konsumsi. Sehingga hal ini menjadi acuan Pemerintah dalam merumuskan kebijakan Pemerintah dalam menangani food loss and waste secara efektif.

“Dalam menghadapi isu food loss and waste, Indonesia telah mengidentifikasi beberapa kebijakan, antara lain dengan mengubah perilaku, peningkatan support system, penguatan regulasi, optimalisasi pendanaan, pemanfaatan food loss and waste, pengembangan kajian, serta pendataan food loss and waste,” jelasnya.

Bambang Brojonegoro dan Siswono Yudo Husodo saat wisuda

Pesan Mantan Menristek untuk Generasi Muda

Mantan Menristek mengatakan, bonus demografi yang akan dimiliki Indonesia harus dimaksimalkan untuk kemajuan bangsa. Peluang tersebut harus bisa dikelola dengan baik.

img_title
VIVA.co.id
23 Mei 2024