Wapres Maruf Amin Ingin Dikampanyekan ke Pengusaha China untuk Investasi Produk Halal ke Indonesia

Wapres, Dirut LPPOM MUI Muti Arintawati, Direktur LPPOM MUI Shanghai Dawood Su
Sumber :
  • ANTARA/Desca Lidya Natalia

Jakarta – Mendorong investasi untuk masuk ke Tanah Air, terus dilakukan oleh pemerintah. Seperti saat lawatan Wakil Presiden RI, Maruf Amin, di China.

Content Creator Film Guru Tugas Ditetapkan Tersangka, MUI Bangkalan Angkat Bicara

Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap pengusaha China tidak ragu untuk berinvestasi dalam produk halal di Indonesia.

"Saya minta nanti Al-Amin supaya terus melakukan upaya untuk mengkampanyekan ke para pengusaha di Tiongkok agar berinvestasi di Indonesia," kata Wapres Ma'ruf Amin di Shanghai, China pada Senin, dikutip dari Antara.

Ketua MPR: Tidak Ada Celah untuk Menunda atau Membatalkan Pelantikan Prabowo-Gibran

Wapres Ma'ruf menyampaikan hal tersebut saat melakukan pertemuan dengan Perwakilan Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) Shanghai dan Pengusaha Sektor Halal di Tiongkok yang berlangsung di kantor LPPOM MUI China yang juga menjadi kantor Shanghai Al-Amin Consultant, salah satu anak perusahaan Shanghai Al-Amin Biotech Co. Ltd.

"Karena, pertama untuk konsumsi Indonesia sendiri itu sudah cukup besar sebagai negara dengan populasi penduduk Muslim terbesar di dunia, 230 juta dan kemudian juga untuk diekspor ke berbagai negara dan kalau dihasilkan dari Indonesia produknya akan lebih dipercaya lagi oleh umat Islam di dunia," ungkap Wapres.

BYD Tak Akan Terjun ke Dunia Sepeda Motor

Sebagai Kantor Perwakilan LPPOM MUI di RRT, Shanghai Al Amin, menurut Wapres, telah memfasilitasi perusahaan-perusahaan China untuk mendapatkan sertifikat halal dari Indonesia.

"Dan diharapkan nantinya bukan cuma soal sertifikat halal tapi Shanghai Al Amin juga membawa banyak pengusaha Republik Rakyat Tiongkok untuk berinvestasi dalam industri produk halal di Indonesia," tambah Wapres.

Khusus untuk Indonesia, tingkat konsumsi produk dan layanan halal diproyeksikan meningkat sekitar 15 persen pada 2025, atau kurang lebih 281 miliar dolar AS.

"Kondisi ini menjadikan sertifikasi halal menjadi prasyarat gaya hidup halal, karena memberikan jaminan kenyamanan dan perlindungan konsumen atas produk halal," ungkap Wapres.

Dari sisi regulasi, yaitu UU Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal, menurut Wapres, sertifikasi halal adalah sebuah amanat yang harus dilaksanakan. Ketentuan tersebut mengatur seluruh produk yang masuk, beredar, dan diperdagangkan di Indonesia wajib bersertifikasi halal.

"Saya berharap kerja sama antara Indonesia dan China di sektor industri halal akan terjalin semakin kuat dan berkelanjutan. Dengan demikian, dapat akan membawa kemaslahatan, tidak hanya bagi kedua negara, Indonesia dan RRT, tetapi juga masyarakat dunia secara keseluruhan," tambah Wapres.

Hadir dalam pertemuan tersebut perwakilan perusahaan China, seperti dari Shanghai Al-Amin Biotech Co. Ltd. Ye Fuhai; China-ASEAN Bio-Industry Alliance Xu Ming, Zhang Jiancheng, Zhang Huang, dan Zhang Lijun; Hualing Yak Dairy Group Min Wenxiang; Angel Yeast Co. Ltd. Sun Yuxiang, Ren Tao, dan Xu Hanqing; A&H International Cosmetics Co. Ltd. Zhang Jing dan Zhang Jinnu; Henan Gerun Food Co. Ltd. Wang Xiaomei; serta Shanghai Milkground Food Technology Co. Ltd. Ren Song.

Sementara Wapres didampingi oleh Duta Besar RI untuk Tiongkok Djauhari Oratmangun; Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika; Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Guntur Iman Nefianto; Deputi Bidang Administrasi Sapto Harjono Wahjoe Sedjati; Staf Khusus Wapres Mohamad Nasir, Masduki Baidlowi, dan Satya Arinanto dan pejabat terkait lainnya. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya