Setahun di Luar Negeri, Pemain Indonesia Rindu Timnas

Pemain Selangor, Andik Vermansyah juara Piala Malaysia
Sumber :
  • faselangor.my

VIVA.co.id – Setahun sudah berlalu, sepakbola Indonesia mati suri setelah Kementerian Pemuda dan Olahraga membekukan PSSI. Kini, duka masih menyelimuti para pelaku sepakbola di negeri ini.

Hasil Drawing ASEAN Cup 2024, Timnas Indonesia Lawan Vietnam

Pada April 2015 lalu, sebuah Surat Keputusan yang ditandatangani Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, secara mengejutkan muncul. Surat tersebut menyatakan sanksi administratif kepada PSSI.

Hal ini langsung berdampak nyata pada kondisi lapangan hijau Indonesia. Saat organisasi sepakbola tertinggi Indonesia itu yang alami masalah, kompetisi Indonesia Super League (ISL) juga ikut terhenti. Tim Nasional pun ikut dikucilkan dari dunia internasional setelah sanksi FIFA jatuh.

Anindya Bakrie Bakal Fasilitasi Kerjasama Timnas Indonesia dengan Oxford United

Para pemain pun kehilangan pekerjaan. Bahkan banyak yang akhirnya memutuskan hijrah ke luar negeri. Dari seberang, mereka mengamati perkembangan sepakbola tanah kelahirannya. Namun, setahun berlalu kondisi sepakbola Indonesia masih berada di titik nadir. 

Meski tetap bersinar bersama klub papan atas Liga Malaysia, Selangor FA, Andik Vermansyah, tetap tak melupakan tanah airnya. Bintang Timnas Indonesia ini menyimpan kerinduan yang begitu besar untuk bisa kembali berseragam merah putih kebanggaan.

Jay Idzes Ribut dengan Pemain Palermo sampai Pelatih Venezia Turun Tangan

Via pesan singkat, eks pilar Persebaya Surabaya ini mengungkap kesedihan, kerinduan, dan harapannya buat sepakbola Indonesia. 

Andik memang tak mau berkomentar soal perseteruan Kemenpora dan PSSI. Namun pemain 24 tahun, punya harapan besar luka sepakbola Indonesia kembali pulih.

"Pastinya rindu sekali main sama Timnas. Mohon maaf, tentang pembekuan PSSI saya tidak bisa komentar. Hanya bisa mendokan dan berharap sepakbola Indonesia mengahiri konflik dan bisa kembali sepeti semula," kata Andik Vermansyah saat dihubungi VIVA.co.id.

"Saya serba bingung. Tapi Alhamdulilah dan bersykur, saya masih bisa main di Liga Malaysia. Tapi saya juga sedih melihat sepakbola negara yang tak berhenti akibat konflik," imbuhnya.

Doa dan harapan Andik, adalah salah satu dari sekian banyak harapan yang dimiliki oleh para pelaku sepakbola Indonesia.

Asa untuk memperbaiki kondisi sepakbola kini mulai terlihat setelah akan bergulirnya Torabika Soccer Championship (TSC) pada akhir April 2016 nanti. Setidaknya, para pemain tidak harus bermain di tarikan kampung alias tarkam demi dapat pemasukan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya