Beban Berat PSSI Rezim Pangkostrad

Edy Rahmayadi Terpilih Menjadi Ketua PSSI Periode 2016-2020
Sumber :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

VIVA.co.id – Panglima Komando Strategis Angkatan Darat, Letnan Jenderal Edy Rahmayadi, resmi menduduki kursi PSSI-1. Edy menjadi Ketua Umum PSSI masa bakti 2016-2020, setelah mendapatkan 76 suara dalam Kongres yang digelar Kamis 10 November 2016, di Hotel Mercure, Ancol.

Kisah Inspiratif Jonatan Christie, Atlet Bulutangkis yang Bangun Masjid dari Dana Bonus Asian Games

Resmi terpilih, sejumlah tugas berat sudah menanti Edy. Salah satunya adalah menjadikan Indonesia juara di Piala AFF.

Selanjutnya, PSSI pimpinan Edy dituntut untuk bisa menghadirkan prestasi bagi Indonesia di SEA Games 2017, Malaysia.

Piala AFF Ganti Nama, Catat Tanggalnya! Timnas Indonesia Pecah Telur Tahun Ini?

Dan pada perhelatan Asian Games 2018, Timnas U-23 diharapkan bisa menyumbangkan medali. "Kami harapkan emas. Ingat, bukan target. Ini cuma harapan dari pemerintah," kata Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora, Gatot S Dewa Broto.

Edy pun mengomentari harapan pemerintah. Harapan pemerintah, diakuinya, menjadi salah satu tantangan baginya dalam memimpin PSSI.

Alasan Pelatih Timnas Australia Mau Ikut Piala AFF

Di sisi lain, Edy sudah memiliki program untuk memajukan prestasi sepakbola nasional. Pria 55 tahun tersebut menargetkan, Indonesia bisa berprestasi pada 2024 nanti.

"Terdekat Piala AFF, lalu ada SEA Games 2017. Selanjutnya, kami dihadapkan pada Asian Games. Menjadi tuan rumah, harkat dan martabat bangsa dipertaruhkan. Jadi, Timnas U-23 harus disiapkan dengan sangat baik," ujar Edy.

"Setelah Asian Games, ada Pra Kualifikasi Olimpiade 2020. Tapi, target kami bukan itu. Mudah-mudahan, nantinya kita bisa melihat Indonesia tampil di Olimpiade 2024," lanjutnya.

Bukan cuma prestasi, Edy juga diminta agar PSSI memperbaiki hubungannya dengan pemerintah. "PSSI diminta untuk proporsional saat menjaga hubungan dengan pemerintah. Kami berharap, PSSI bisa menghormati kemandiriannya seperti yang diatur dalam statuta mereka dan FIFA. Tapi, mereka adalah lembaga operasional di Indonesia," jelas Gatot.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya