- VIVA.co.id/Anang Fajar Irawan
VIVA.co.id – Kebijakan PSSI menjual tiket final Piala AFF 2016 di markas TNI tampaknya tak efektif. Terbukti, masih banyak calo tiket yang bergentayangan.
Pemandangan tersebut terlihat di Makostrad, Gambir, Jakarta. Beberapa calo terlihat sibuk menawarkan tiket, ketika melihat suporter mulai putus asa mengantre.
"Ya, saya ada nih tiket, mau berapa lembar? Saya bisa penuhi kalau 10 tiket," kata salah seorang calo bernama Yanto, saat diwawancarai VIVA.co.id, Selasa 13 Desember 2016.
Keberadaan calo tentunya sangat meresahkan suporter. Sebab, stok tiket bisa berkurang banyak jika mereka yang beli.
Bagaimana bisa? Padahal, satu orang hanya diperbolehkan membeli tiket maksimal tiga hingga empat lembar.
Ternyata, ada modus baru dalam percaloan tiket. Mereka bekerja sama demi membeli tiket tersebut. Satu orang bertugas membeli tiga hingga empat tiket. Selanjutnya, mereka akan menggabungkan tiket tersebut.
Nantinya akan ditunjuk satu orang yang menjual tiket. Keuntungan, akan dibagi secara rata.
"Saya menyuruh orang lain antre. Satu orang maksimal beli tiga lembar. Saya suruh mereka antre sesuai pesanan yang ada," ujar Yanto.
Harga tiket final Piala AFF 2016 di calo terbilang sangat mahal. Yanto mengaku menjual tiket kategori 3 seharga, Rp250 ribu. Padahal, harga aslinya adalah Rp100 ribu.
Di awal, PSSI menunjuk markas TNI untuk menjual tiket di Jakarta dan Bogor sebagai langkah antisipasi adanya praktik calo dan potensi rusuh. Nyatanya, calo tetap beredar. Kericuhan juga terjadi di Makostrad Gambir, karena beberapa suporter tak kebagian tiket.
(mus)