- istimewa
VIVA – Para pemilik dan Direksi Oxford United bersepakat dan bertekad untuk bisa meloloskan klub sepakbola tersebut ke kasta Championship League atau Divisi Satu Liga Inggris dalam waktu dua tahun mendatang.
Kesepakatan tersebut diambil dalam rapat yang berlangsung Sabtu 27 April 2019, usai Oxford bermain imbang 2-2 dengan Doncaster Rovers di kota Oxford, Inggris. Saat ini Oxford berada di peringkat ke-12 di League One. Penampilan klub berusia 125 tahun itu semakin baik dengan rekor tak terkalahkan pada 9 laga terakhir.
“Ini menunjukan Oxford United punya potensi untuk dikembangkan, dan kami bertekad akan mengantar Oxford melangkah ke Championship League, ” kata Anindya Bakrie, pengusaha Indonesia yang berkongsi dengan pengusaha Thailand, Sumrith “Tiger” Tanakarn memiliki Oxford United.
Selain Anin dan Sumrith, pengusaha Erick Thohir juga turut tergabung dalam kongsi tersebut. Erick bahkan menjabat sebagai salah satu Direktur Oxford United. “Klub ini jantung dari kota Oxford. Kami berharap bersama sama dengan fans, bisa menjaga spirit dan membuat Oxford lebih maju," tulis Erick Thohir di akun Instagram pribadinya.
Dengan jumlah penduduk sekitar 900.000 jiwa serta letaknya yang tak jauh dari London, Oxford memang punya potensi besar untuk berkembang.
“Disadari tidak mudah untuk bermaim di Championship League. Tapi yang terpenting para petinggi Oxford dalam visi yang sama, bahwa klub ini punya potensial untuk ditingkatkan, bahkan sampai bermain di Premier League seperti Leicester,” ungkap Anin.
Tekad serta ambisi besar ini tentunya memberi angin segar bagi warga Oxford yang ingin sekali klubnya bermain di kasta Championship League. Maklum kongsian Anin, Erick dan Sumrith adalah kerjasama Thailand dan Indonesia yang sudah malang melintang mengurus sepakbola.
Thailand dengan klub hebat seperti Leicester City, Manchester City, dan Reading. Sementara Indonesia dengan Inter Milan, DC United, Brisbane Roars, Vise serta Persib Bandung dan Arema Malang. “Secara brand, Oxford itu sudah kuat. Kini seluruh stakeholders mesti kerja keras untuk membuat Oxford lebih maju,” kata Anin.
