Kembalinya Jubilo Iwata ke J League

Jubilo Iwata
Sumber :
  • Dok. J League

VIVA – Jubilo Iwata kembali ke J League. Salah satu tim legendaris di Jepang itu berhasil promosi ke kasta tertinggi. Mereka memastikan tiket tersebut usai menang 3-1 atas Mito Hollyhock, akhir pekan lalu.

Justin Hubner Turut Andil dalam Kemenangan Cerezo Osaka Atas Morioka

Kemenangan itu membuat mereka ada di puncak klasemen kompetisi kasta kedua sepakbola Jepang. Jubilo Iwata total membukukan 86 poin. Dengan hasil ini, sudah pasti mereka akan ada di dua teratas klasemen sampai akhir.

Pesaing utama Jubilo Iwata adalah Kyoto Sanaga yag menempel ketat di urutan kedua. Situasi ini tentu saja membuat Jubilo Iwata ingin memenangkan tiga laga sisa musim ini.

Justin Hubner Cetak Sejarah, Ragnar Oratmangoen Bernasib Tragis

Sudah dua musim ini Jubilo Iwata harus bermain di kasta kedua kompetisi. Mereka harus menerima kenyataan terdegradasi dari J league pada 2019 lalu. Sebagai salah satu klub legendaris, banyak yang kecewa.

Jubilo Iwata adalah tim punya rentetan prestasi. Tiga kali mereka juara J League, yakni pada 1997, 1999, dan 2002. Mereka cuma kalah dari Kawasaki Frontale dan Yokohama F. Marinos yang dapat empat kali, serta Kashima Antlers dengan koleksi delapan kali juara.

Justin Hubner Pilih Cerezo Osaka, Jangan Remehkan Liga Jepang

Pemain dunia yang pernah membela Jubilo Iwata adalah Dunga. Mantan kapten Timnas Brasil tersebut sempat merasakan berkarier di kompetisi Negeri Sakura pada 1997.

Jubilo Iwata

Photo :
  • Dok. J League

Bangkit di Musim Ini

Musim lalu, Jubilo Iwata cuma finis pada urutan keenam. Mereka gagal promosi, tapi mulai bangkit musim ini dengan mengandalkan beberapa pemain muda.

Yasuhito Endo yang jadi pemain senior Jubilo Iwata sekarang. Dia sudah berusia 41 tahun, dan merupakan pemain Timnas Jepang paling banyak tampil sepanjang sejarah.

Mereka juga punya striker asal Brasil, Lukian. Hingga sekarang ini, total dia sudah mencetak 21 gol. Torehan itu membuat mereka ada di daftar pencetak gol terbanyak.

Yang menjadi pesaing Lukian adalah Peter Utaka dari Kyoto Sanga. Kedua pemain sama-sama mengumpulkan 21 gol.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya