Kisah Pengangguran Jadi Juara Liga Champions dan Piala Afrika

Kiper Senegal, Edouard Mendy
Sumber :
  • Afcon

VIVA – Edouard Mendy berhasil menambah gelar juara setelah membawa Senegal menjadi penguasa di Piala Afrika 20221. Mendy tampil apik ketika Senegal mengalahkan Mesir di partai final.

Timnas Indonesia U-23 dan Guinea Ternyata Punya Kemiripan, Apa Itu?

Dalam pertandingan yang berlangsung di Paul Biya Stadium, Kamerun, Senin dini hari WIB, 7 Februari 2022,kedua tim bermain imbang 0-0 hingga perpanjangan waktu.

Pemenang kemudian harus ditentukan ke adu penalti. Pada momen inilah, Mendy menunjukkan kelasnya. Kiper berusia 29 tahun itu bisa menahan dua dari empat penalti The Pharaohs. 

Jelang Lawan Timnas Indonesia U-23, Pelatih Guinea: Mereka Sangat Tangguh

Kehebatan Mendy kemudian diteruskan oleh rekan-rekannya yang menjadi algojo penalti.  Senegal berhasil menjaringkan empat bola dari lima kesempatan, sekaligus menyegel kemenangan 4-2 vs Mesir di laga final.

Keberhasilan ini membuat gelar juara Mendy bertambah. Sebelumnya, dia pernah mencicipi juara Liga Champions dan Piala Super Eropa bersama Chelsea musim lalu.

Indonesia U-23 Vs Guinea U-23 di Play-off Olimpiade 2024, Jangan Anggap Enteng

Kemudian ia diberi penghargaan UEFA Goalkeeper of the Year dan FIFA Best Goalkeeper of the Year. Kini titelnya bertambah. Mendy juara Piala Afrika serta meraih penghargaan sebagai kiper terbaik di ajang tersebut.

Siapa sangka, di balik keberhasilannya ini, Mendy memiliki kisah hidup yang getir. Pada 2014 silam, Mendy pernah menjadi pengangguran usai dilepas oleh klub kasta kelima Perancis, AS Cherbourg. 

Padahal, saat tu ia sudah merencanakan untuk melakukan pernikahan dengan kekasihnya pada 2015. Kesulitan hidup pun membuat Mendy mendaftar untuk mendapat tunjangan pengangguran dari Pemerintah Perancis.


"Situasi tersebut sangat rumit, pikiran saya terbelah antara keharusan menafkahi keluarga dan keinginan untuk meneruskan karier sepak bola,” ujar Mendy dilansir RMC.

“Saya punya keinginan untuk bertahan, sebab saya ingin anak saya bangga kepada saya. Dia bisa bilang bahwa ayahnya pantang menyerah,” tutur Mendy.

Setelah berada di titik terendah selama sembilan bulan, Mendy mendapat tawaran trial di Olympique Marseille untuk mengisi pos kiper ketiga. Namun, dia gagal menembus tim utama.

Kisahtak berhenti di situ. Pada 2016 tawaran datang kepadanya dari tim kasta kedua Liga Perancis, Reims.

Dia pun tampil apik dan mampu membawa Reims promosi ke Ligue 1 pada 2017-2018. Performa Mendy semakin apik begitu dia pindah ke Rennes pada 2019-2020 hingga menrik perhatian raksasa Inggris Chelsea.

Kedatangannya di Chelsea pun berhasil menggeser posisi utama Kepa Arrizabalaga. Kini, Mendy pun menjadi salah satu kiper terhebat di dunia. 

.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya