- Twitter/Thibaut Courtois
VIVA Bola – Perjalanan Timnas Belgia di Piala Dunia 2022 tidaklah mulus. Sempat menang 1-0 dalam laga perdana Grup F melawan Kanada, kemudian mereka kalah 0-2 dari Maroko.
Kekalahan dari Maroko membuat situasi internal Belgia terpecah. Menurut laporan dari RTL, tiga pemain senior, Eden Hazard, Kevin De Bruyne, dan Jan Vertonghen terlibat perdebatan.
Kiper Belgia, Thibaut Courtois ngamuk dengan isu perpecahan di Belgia, dan menyatakan orang yang mengeluarkan isu itu kariernya akan berakhir di tim naasional.
Courtois menyatakan, kekalahan dari Maroko memang membuat pemain Belgia terbawa emosi. Namun ia menganggapnya sebagai hal yang wajar, dan itu tidak membuat adanya perpecahan di dalam tim.
“Tidak ada masalah dalam tim. Itu hanya upaya pihak luar untuk menciptakan masalah internal. Tentu saja tidak ada yang senang setelah kekalahan," ujar Courtois dikutip dari Walfoot, Rabu 30 November 2022.
Penjaga gawang Real Madrid, Thibaut Courtois
- Twitter Real Madrid
"Meski demikian, itu membuat kami makin kompak, karena kami tahu harus memberikan segalanya kontra Kroasia,” tambahnya.
Courtois mengaku marah besar usai menelan kekalahan itu. Hal disayangkan banyak hoax yang beredar usai hasil buruk itu.
“Saya orang pertama yang marah setelah pertandingan, Anda bisa melihat gambarnya. Tapi kekhawatirannya adalah ada terlalu banyak kebohongan di sekitar tim, di media, di jejaring sosial, dan segala sesuatunya diterima begitu saja oleh dunia,” jelasnya.
“Sebagai sebuah tim, kami tidak bisa membiarkan negativisme ini mempengaruhi kami. Kami berbicara satu sama lain, atau secara individu, atau berbicara dalam tim untuk menyelesaikan semuanya bersama-sama.”
“Apa yang dikatakan media tidak selalu benar. Siapa yang membocorkan ini? Kami tidak perlu tahu itu. Jika itu keluar [dari dalam tim], itu menjadi hari terakhirnya di tim nasional,” kata dia.
Kata Jay Idzes soal Peluang Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026
Timnas Indonesia akan melakoni dua laga terakhir Grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 yakni melawan Irak pada 6 Juni dan Filipina 11 Juni. Jay Idzes bicara peluang lolos
