- Twitter: Al Ittihad
Arab Saudi – Mimpi buruk Karim Benzema di Al Ittihad pada musim ini terus berlanjut. Penyerang asal Prancis itu terus memburuk hubungannya dengan pelatih Marcelo Gallardo, sehingga tersisih dari skuad utama.
Benzema datang ke Al Ittihad setelah meninggalkan Real Madrid, klub yang sudah lama dibela. Tawaran gaji besar membuatnya tergiur, sehingga mau meninggalkan kompetisi sepakbola Eropa.
Sayangnya bersama klub Arab Saudi tersebut Benzema tak bisa menemukan performa terbaik. Malah perselisihan di tim yang dia alami, dan itu berpengaruh besar kepada penampilan di atas lapangan.
Striker Al Ittihad, Karim Benzema
- AP Photo/Manu Fernandez
Dalam situasi tak enak seperti ini, Benzema masih mampu unjuk ketajaman. Dia telah menyumbangkan 15 gol dari 24 pertandingan yang dilakoni. Namun itu tak jadi jaminan dia dipilih untuk skuad utama.
Mengutip Tribal Football, pada pertandingan Liga Arab Saudi Al Ittihad melawan Al Tai pekan lalu, penyerang berusia 36 tahun itu tidak dimasukkan dalam daftar susunan pemain.
Situasi yang sama kemungkinan akan dialami oleh Benzema saat Al Ittihad menjalani pertandingan Liga Champions Asia menghadapi klub Uzbekistan, Navbahor Namangan pada Kamis malam WIB 15 Februari 2024.
Isu Benzema akan meninggalkan Al Ittihad semakin berhembus kencang. Dia dikabarkan bakal kembali ke Eropa, dan sudah beberapa klub menyatakan siap menampungnya.
Striker Al Ittihad Karim Benzema rayakan gol
- Instagram @ittihadclub.sa
Sempat muncul nama Chelsea sebagai kandidat klub yang mendapatkan Benzema. Mereka kebetulan membutuhkan pemain depan yang berpengalaman agar membantu tim berkembang.
Akan tetapi, isu itu mereda dengan sendirinya. Karena sang pemain lebih memilih untuk pulang kampung ke Prancis, dan membuat Lyon menjadi tim teratas yang difavoritkan mendapatkan Benzema.
Lyon adalah tempat kemampuan sepakbola Benzema di asah dari skuad U-19. Pada 2005 dia dipromosikan ke tim utama, dan empat tahun berselang dibeli oleh Real Madrid.
Harry Kane Butuh Pembuktian, Real Madrid Jadi Tumbal?
Pelatih Bayern Munich Thomas Tuchel meminta Harry Kane untuk membawa klub tersebut menundukkan Real Madrid, sekaligus meloloskan Bayern ke final Liga Champions.
