- digitaljournal.com
VIVA.co.id - Penyelenggaraan turnamen Copa America 2015 yang tengah berlangsung saat ini ternyata menjadi sorotan, bukan hanya dari kalangan penikmat olahraga si kulit bundar. Namun, perhatian besar juga sedang menyoroti kondisi polusi udara yang menyelimuti kota Santiago, Ibukota Chile.
Sebagai salah satu kota tuan rumah Copa America 2015, Santiago pada Senin, 22 Juni 2015, telah dinyatakan mengalami darurat lingkungan akibat polusi udara. Ini menyusul buruknya kualitas udara dan tingginya kabut asap di kota berpenduduk 6,3 juta orang tersebut.
Dilaporkan Reuters, ini menjadi pengumuman darurat lingkungan pertama di Santiago sejak 1999.
Pemerintah kota Santiago telah meminta sebanyak 900 industri untuk menghentikan aktivitas operasionalnya serta mengurangi penggunaan mobil di jalan raya sebanyak 40 persen. Penduduk Santiago juga disarankan untuk tidak beraktivitas di luar rumah.
Polusi udara di Santiago ini juga ditetapkan sudah dalam level kritis akibat asap kendaraan bermotor dan limbah udara industri. Hal ini diperparah dengan minimnya curah hujan sepanjang Juni yang menjadi titik terendah sejak 1968.
“Copa America menjadi komitmen internasional Chile sehingga tidak akan mengalami penundaan, tetapi kami berharap level polusi udara pada Rabu besok akan menurun,” demikian yang dituturkan oleh walikota wilayah metropolitan Santiago, Claudio Orrego.
Meski demikian, kondisi darurat ini tidak akan mengancam berjalannya laga Copa America yang akan melakoni babak perempatfinal pada Rabu, 24 Juni 2015 besok, mempertemukan tim tuan rumah Chile berhadapan dengan juara bertahan Uruguay di Estadio Nacional. (one)