- VIVA/Sadam Maulana (30-06-18)
VIVA – Sriwijaya FC baru saja dipanggil oleh operator Liga 1, PT Liga Indonesia Baru, terkait kasus tunggakan gaji yang mereka hadapi. Dalam pertemuan yang digelar Selasa 7 Agustus 2018, di kantor LIB, kawasan Sudirman, Jakarta, Sriwijaya diberi ultimatum dan didesak untuk segera menyelesaikan utang mereka.
Apa yang diminta LIB langsung direspons manajemen Sriwijaya. Mereka berjanji akan menyelesaikan kasus tersebut dalam waktu tertentu.
Sekretaris Tim Sriwijaya FC, Faisal Mursyid, menyatakan pihaknya sudah menyelesaikan bayaran kesembilan pemain yang hengkang pada bursa transfer tengah musim lalu. Jadi, menurut Faisal, yang ikut dalam pertemuan kemarin hanya asisten pelatih dan pelatih kiper yang gajinya masih ditunggak.
"Kami memberikan laporan kepada LIB terkait kondisi Sriwijaya terkini. Memang ada masalah yang belum selesai dengan asisten pelatih dan pelatih kiper. Tapi, ini sedang dalam proses. Kami lunasi secara bertahap," ujar Faisal kepada VIVA, Rabu 8 Agustus 2018.
LIB pada pertemuan kemarin juga sempat menanyakan soal kesanggupan Sriwijaya ikut kompetisi Liga 1 musim 2018 hingga akhir. Faisal bersama jajaran manajemen Sriwijaya lainnya juga menegaskan sanggup untuk ikut kompetisi hingga akhir musim.
"Kini, yang perlu kami luruskan adalah gaji pemain-pemain yang sudah keluar sudah kami selesaikan. Termasuk pelatih Rahmad Darmawan. Kami tetap berkomitmen ikut Liga 1 sampai selesai," kata Faisal.
Tunggakan gaji yang menghantam Sriwijaya mulai terendus kala sembilan pemain seperti Adam Alis, Novan Setya, Hamka Hamzah, Alfin Tuassalamony, Makan Konate, Mahamadou N'Diaye, Patrich Wanggai, Rachmat Hidayat, dan Bio Paulin, memutuskan hengkang. Semakin kuat ketika RD memutuskan mundur dari jabatannya sebagai pelatih kepala. (ase)