Komdis PSSI Panggil PSS Sleman, Danilo Fernando Jadi Sorotan

Danilo Fernando, saat menjadi asisten pelatih Madura United.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rahmad Noto (Surabaya)

VIVA – Komite Disiplin PSSI memanggil Sismantoro, manajer PSS Sleman di Liga 2 2018. Dia dipanggil terkait kontroversi pertandingan melawan Madura FC pada babak 8 besar kompetisi kasta kedua di Indonesia itu pada 6 November 2018 lalu.

Klasemen Liga 1: Klub Raffi Ahmad Kecebur Zona Degradasi

Kontroversi muncul setelah gol semata wayang PSS tercipta dengan dua kejanggalan. Pertama adanya offside yang dari tayangan ulang nampak jelas, lalu pemain Madura FC melakukan bunuh diri.

Ketua Komdis PSSI, Asep Edwin, mengatakan dalam pertemuan itu pihaknya menyoroti peran Danilo Fernando. Karena pencari bakat PSS tersebut erat kaitannya dengan sosok Vigit Waluyo yang selama ini dianggap sebagai dalang mafia bola.

Kata Pelatih PSS Soal Drama 3 Penalti dan Kartu Merah Saat Lawan Persik

Kebetulan Danilo merupakan menantu dari Vigit. Karena namanya sering dikaitkan, akhirnya Komdis PSSI lebih mendalaminya, termasuk bertanya soal bagaimana caranya PSS menunjuk dia masuk dalam tim.

"Isu-isu yang dari teman wartawan beritakan. Misalnya adanya Danilo Fernando, proses penunjukannya seperti apa," ujar Asep saat ditemui wartawan usai sidang Komdis, Kamis, 10 Januari 2019.

Hasil Pertandingan Persik Kediri Vs PSS Sleman, 8 Gol dan 1 Kartu Merah

Meski tidak mendapatkan keterangan signifikan dari Sismantoro, namun Asep menegaskan Komdis PSSI takkan berhenti bergerak. Sementara ini mereka akan mencocokkan keterangan yang ada.

"Ya tidak akan ngaku, lha. Kita cuma cocokin aja dengan keterangan sebelumnya. Nanti kita akan kembangkan lagi," kata Asep.

Asep menambahkan, kasus PSS vs Madura FC saat ini juga sedang didalami oleh Satgas Antimafia Bola Polri. Pihaknya bisa saja menunggu hasil penyelidikan, jika nantinya terbukti bersalah, bisa juga Komdis PSSI merujuk hasil tersebut untuk mengeluarkan keputusan.

"Kalau saya sih gini saja, yang PSS Sleman melawan Madura FC kan lagi diselidiki polisi, kalau polisi kan bisa memaksa. Jadi kalau terbukti, hukuman sepakbolanya kita lakukan," tuturnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya