Muhammad Faiz, MantanTukang Bersih Kuburan yang Kini Jadi Andalan Timnas Indonesia U-19

Muhammad Faiz
Sumber :

VIVA Trending – Pemain Timnas Indonesia U-19 yakni Muhammad Faiz baru-baru ini menuai sorotan publik. Hal tersebut rupanya tak lepas dari kisah hidupnya yang memilukan di balik sosoknya sebagai pesepakbola profesional. 

Uzbekistan Mengerikan, Shin Tae-yong: Saya Tak Pernah Kalah Lawan Mereka

Mungkin tak banyak yang tahu, bahwa Muhammad Faiz memiliki pengalaman hidup yang terbilang cukup pahit sedari dirinya masih kecil. Hal tersebut lantaran, jauh sebelum dirinya terjun sebagai pemain sepakbola yang profesional, siapa sangka bahwa Faiz merupakan tukang bersih-bersih kuburan.

Lantas, seperti apa kisah hidup Faiz si pembersih kuburan yang kini berhasil menjadi andalan Timnas Indonesia U-19 tersebut? Scroll untuk baca selengkapnya berikut ini.

Pemkot Semarang Siapkan 3 Layar Raksasa Buat Nobar Timnas Indonesia vs Uzbekistan

Sejak 6 Tahun Mengenal Sepak Bola

Timnas Indonesia U-23 Dapat Bonus Rp23 Miliar dari 23 Pengusaha

Nama Muhammad Faiz mungkin sudah tidak asing di dunia persepakbolaan Tanah Air. Mengingat, sosoknya menjadi andalan di Timnas Indonesia U-19. Jauh sebelum dirinya terjun ke dunia sepakbola, Faiz pernah mengungkapkan bahwa dirinya pertama kali mengenal si kulit bundar saat usianya baru menginjak 6 tahun. 

Di mana saat masih kecil, Faiz kerap bermain futsal bersama dengan teman-teman di lingkungan rumahnya. Dari kebiasaan serta hobi tersebut lah, membuat Fiza hingga kini jatuh cinta dengan dunia persepakbolaan.

"Saya umur enam tahun main futsal, awalnya sama yang usia lebih dari saya, yang 10 tahun, sama orang pesantren karena dekat rumah," ucap Faiz, dalam kanal Yotube PSSI, dikutip VIVA.co.id pada Senin, 23 Oktober 2023.

Latihan Timnas Indonesia U-23

Photo :
  • VIVA/Fajar Sodiq

Ujian Dilalui untuk Menggapai Impiannya

Lebih lanjut, Faiz juga menceritakan bahwa perjuangannya untuk menjadi seorang pesepakbola profesional bukanlah hal mudah.  Ditambah keliarga besarnya sama sekali tidak memberikan dukungan pada sang pesepabola untuk mewujudkan impiannya.

"Keluarga sekarang sudah support, sejak saya ikut Liga Kompas, sama Bina Taruna ke Swedia, lalu dari sana mulai support karena diawal belum karena keluarga tidak ada darah atlet," sambungnya melansir akun Instagram @Indozone.

Rela Jadi Tukang Bersih-bersih Kuburan

Ilustrasi kuburan.

Photo :
  • wikimedia.org

Tidak memiliki dukungan dari pihak keluarga, rupanya berpengaruh pada kemampuan Faiz memiliki atribut sepak bola yang diinginkan, seperti halnya sepatu, kaos, dan lain sebagainya.

Selain kurangnya dukungan,Faiz juga berasal dari keluarga yang kurang mampu. Bahkan menyedihkannya lagi, demi membeli berbagai atribut sepak bolanya, Faiz rela menjadi tukang bersih-bersih kuburan saat usianya masih duduk di bangku kelas 4 SD. 

Sedikit demi sedikit uang pun terkumpul agar ia bisa membeli kebutuhan sepak bolanya, seperti membeli sepatu.

"Saya dulu dari ekonomi susah, lalu saya nyapu kuburan saat kelas 4 atau 5 SD. Bersihin terus kumpulin duit selama sebulan itu alhamdulillah dapat tujuh ratus ribu," ucapnya.

"300 ribu saya pakai buat beli sepatu bekas dari teman dan sisanya buat kekuarga. itu sedih buat saya, kalau ingat itu bakal nangis saya karena saking ingin punya sepatu buat main bola, jadi tak mau bebani orang tua," lanjutnya lagi.

Syukurnya, berkat kegigihannya hingga saat ini mengantarkan Faiz menjadi pesepakbola andalan Timnas Indonesia. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya