Piala Jenderal Sudirman

Alasan Persib Kalah Rebutan Pemain Asing dengan Persija

OK John berkostum Persija Jakarta
Sumber :
  • Instagram
VIVA.co.id
- Persib Bandung kembali gagal mendapatkan pemain incarannya setelah Onorionde Kughegbe John atau lebih dikenal OK John lebih memilih bergabung dengan Persija Jakarta.

Sejak Vladimir Vujovic memutuskan untuk tidak membela Persib lagi, kubu "Maung Bandung" pun membidik sejumlah pemain belakang untuk mengantikan sosok Vlado.

Namun, sampai saat ini tak ada satu pun nama yang berhasil merapat. Nama pertama Fabiano Beltrame sedang memilih untuk pulang kampung ke Brasil, sebelum selanjutnya OK John yang gagal merapat.

Bek yang membela Mitra Kukar di Piala Presiden 2015 tersebut gagal bergabung karena Persib kalah langkah dari Persija yang sudah lebih dulu melakukan pendekatan dan melakukan down payment (DP).
Kronologi Lucu Pelatih Persib Dapat Kartu Kuning dari Wasit

"OK John sebenarnya sudah menyatakan siap bergabung. Tapi belakangan dia mengatakan ternyata sudah menerima DP dari Persija," terang Pelatih Persib, Djadjang Nurdjaman.
Klasemen Liga 1: Persib Melesat Buat Bali United Terancam

Meski begitu, Djanur dan manajemen Persib tak lantas putus asa menghentikan upaya pemburuan bek tengah. Minimnya stok stopper murni membuat Persib seolah berpacu dengan waktu untuk mencari pemain pengganti Vlado.
Pelatih Persib Tertawakan Kartu Kuning Untuknya saat Lawan Persija


Maklum saat ini bisa dikatakan hanya Abdulrahman dan Ahmad Jufriyanto, bek tengah murni yang dimiliki Maung Bandung. Memang masih ada Tony Sucipto ataupun M. Agung Pribadi yang bisa dipasang sebagai bek tengah. 

Namun keduanya lebih nyetel dipasang di posisi lain seperti Tony yang cukup baik menjalankan tugas sebagai bek sayap kiri dan Agung yang lebih klop dimainkan sebagai gelandang bertahan.

"Kita lihat perkembangan besok (Jumat 13 November 2015). Memang tidak banyak waktu yang kita miliki, terutama jika yang diupayakan datang adalah bek asing. Beda dengan pemain lokal yang secara administrasi tak terlalu banyak yang harus diurus," tambah Djanur.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya