3 Insiden Maut di Lapangan Indonesia Sebelum Choirul Huda

Penjaga gawang Persela Lamongan Choirul Huda (tengah) memasuki lapangan sebelum pertandingan melawan Semen Padang dalam lanjutan Gojek Traveloka Liga 1 di Stadion Surajaya Lamongan, Jawa Timur, Minggu (15/10).
Sumber :
  • ANTARA/Rahbani Syahputra

VIVA.co.id – Awan mendung kembali menyelimuti sepakbola Tanah Air. Kabar duka datang dari Persela Lamongan. Kiper sekaligus kapten tim mereka, Choirul Huda, meninggal dunia usai insiden tragis di atas lapangan hijau.

Persib Bandung Waspadai Kekuatan Lini Depan MU

Choirul Huda mengalami benturan keras dengan rekan setimnya. Dia sempat mengerang kesakitan, sebelum rubuh tak sadarkan diri.

Tim medis langsung memberikan pertolongan. Dia lalu dilarikan ke rumah sakit. Sayang nyawa pemain 38 tahun itu tak bisa diselamatkan.

Gol Menit Akhir PSIS Buyarkan Kemenangan Bhayangkara FC

Tim dokter yang menangani menyatakan, Choirul Huda mengalami trauma dada, kepala dan leher yang menyebabkan pasokan oksigen ke otak terhenti, lalu berpengaruh kepada kondisi sejumlah organ vital, termasuk hati, jantung dan paru-paru.

Kabar duka dari pesepakbola nasional yang harus meregang nyawa setelah terlibat insiden di lapangan bukan terjadi kali ini saja. Dalam dua dekade terakhir ini, sebelum Choirul Huda, ada tiga pemain lain yang mengalami nasib serupa.

Persija Dilanda Kelelahan Jelang Hadapi Tira Persikabo

1. Eri Irianto

Sepakbola Indonesia sempat dikagetkan dengan meninggalnya gelandang Eri Irianto saat sedang memperkuat Persebaya Surabaya menghadapi PSIM Yogyakarta di Stadion Gelora 10 Nopember, 3 April 2000.

Insiden bermula saat Eri bertabrakan dengan pemain asal Gabon, Samson Noujine Kinga. Eri pun tidak sadarkan diri dan langsung dilarikan ke rumah sakit.

Namun malamnya, pemain yang dikenal punya tendangan geledek tersebut dinyatakan meninggal di Rumah Sakit Dokter Soetomo, Surabaya, akibat serangan jantung.

2. Jumadi Abdi

Sembilan tahun kemudian, ajal kembali menjemput salah seorang pesepakbola Indonesia, Jumadi Abdi. Pemain PKT Bontang itu meninggal usai berbenturan dengan pemain Persela Lamongan, Deny Tarkas, di  Liga Super Indonesia (ISL).  

Mendiang Jumadi juga sempat dilarikan ke rumah sakit. Bahkan, mantan pemain Persiba Balikpapan itu menjalani operasi sebelum dinyatakan meninggal dunia pada 15 Maret 2009 atau sepekan setelah insiden tabrakan dengan Denny.

3. Akli Fairuz

Pemain Persiraja Banda Aceh, Akli Fairuz, meregang nyawa, usai berbenturan dengan kiper PSAP Sigli, Agus Rohhman, dalam laga lanjutan Divisi Utama, 10 Mei 2014.

Insiden berlangsung begitu cepat. Berawal dari tangkapan yang tidak sempurna dari Agus, bola rebound berusaha diserobot Akli. Agus juga ikut mengejar bola lepas tersebut. Namun, Akli lebih dulu menyambar bola, sedangkan Agus justru mengangkat kakinya dan mendarat tepat di perut penyerang malang tersebut.

Akli mengerang kesakitan. Selanjutnya, dia dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. Sayangnya, pada 16 Mei 2014, Akli meninggal dunia. Usus pemain 27 tahun itu diduga sobek akibat terjangan Agus.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya