- AP Photo/Jon Super
ISTANBUL – Manchester United menjalani duel hidup mati dengan Galatasaray di babak penyisihan grup Liga Champions. Bila gagal menang, mereka otomatis tersingkir.
Sayangnya, mendulang poin di kandang Galatasaray bukan urusan mudah. Selain lawan yang punya kekuatan tangguh, kandang mereka juga dikenal sebagai neraka bagi para musuh.
Turk Telekom Arena selalu menjadi neraka buat lawan. Atmosfer yang diciptakan fans fanatik Galatasaray membuat musuh gemetar.
Tahu laga ini akan sangat krusial dan menegangkan, manajer Erik ten Hag memberikan petuah bagi anak-anak asuhnya sebelum turun ke lapangan.
"Anda harus selalu kalem dan tidak emosional. Kontrol emosi, jangan memberik mereka kesempatan untuk mengalihkan fokus," kata Ten Hag.
Manajer Manchester United, Erik ten Hag
- AP Photo/Dave Thompson
"Anda wajib menghindari momen tertentu. Tidak perlu memikirkan bagaimana mereka bermain, yang penting kita," tegasnya dikutip Metro.
MU sendiri datang ke Turki dengan mental bagus. Mereka baru saja meraih hasil maksimal di kompetisi lokal, mengalahkan Everton dengan skor 3-0.
Madrid Vs Dortmund di Final Liga Champions Jadi Pengalaman Unik Jude Bellingham
Tak pernah terbayangkan oleh Jude Bellingham akan bermain di final Liga Champions melawan Borussia Dortmund. Dia akan berhadapan dengan mantan klubnya tersebut.
