- Reuters/Darren Staples
VIVA – Manchester City berhasil mengatasi Bristol City di leg pertama semifinal Piala Liga Inggris, Rabu dini hari waktu Indonesia, 10 Januari 2017. Kevin De Bruyne dan Sergio Aguero berhasil membawa ManCity comeback setelah sempat tertinggal 0-1.
Manajer ManCity, Pep Guardiola, mengaku puas melihat usaha keras pemainnya sehingga bisa memetik kemenangan 2-1 di kandang, Etihad Stadium.
"Para pemain sangat fantastis," kata Pep Guardiola seperti dilansir Sky Sports.
"Dalam sepakbola, bisa menang bisa kalah, tapi kami selalu mencoba dan mencoba hingga akhir, pada akhirnya kami mencetak gol kemenangan karena kami pantang menyerah."
ManCity sempat tertinggal melalui gol Bobby Reid dari titik penalti jelang berakhirnya babak pertama. Kevin De Bruyne berhasil menyamakan kedudukan di awal babak kedua dan Aguero membawa kemenangan lewat gol telat pada menit 90+2.
"Kami tahu pasti bahwa ada banyak laga yang harus dihadapi, dan semifinal sungguh rumit. Itulah kenapa saya sangat puas," ujar mantan pelatih Barcelona itu.
Guardiola tak sungkan memberikan pujian kepada Bristol City yang tampil trengginas hingga sempat unggul terlebih dahulu. Pep tetap berhati-hati untuk menghadapi mereka di leg kedua meski telah mengantongi keunggulan sementara ini.
"(Bristol City) sungguh tim yang fantastis, itulah mengapa mereka menyingkirkan empat tim Premier League, hingga tembus ke semifinal," ujar Pep.
"Mereka bisa bermain apik dengan bola panjang dan berlari kencang ke depan. Mereka tahu pasti keunggulannya dan itu sungguh membuat Bristol sangat tangguh, tapi kami akan mencoba untuk mengalahkan mereka dan mencapai final," ujarnya.
Bristol tembus semifinal setelah mengalahkan Manchester United. Mereka memetik kemenangan 2-1 saat menghadapi pasukan Jose Mourinho.
Sementara partai semifinal lainnya akan berlangsung Kamis dini hari antara Chelsea melawan Arsenal.
Ngambek saat Ditarik Keluar, Erling Haaland Disemprot Legenda MU: Anak Manja!
Legenda Manchester United Roy Keane menyebut striker Manchester City Erling Haaland sebagai "si anak manja" menyusul sikap temperamental pemain asal Norwegia itu
