- REUTERS/Tony Gentile
VIVA – Klub elite Italia, AC Milan, tengah berharap cemas terkait sanksi yang akan dijatuhkan oleh Asosiasi Sepakbola Uni Eropa, UEFA. Armada I Rossoneri terancam sanksi berat setelah melakukan pelanggaran terhadap regulasi Financial Fair Play (FFP).
Menurut laporan media Italia, Gazzetta dello Sport, UEFA akan melakukan pertemuan di markas besarnya, Nyon, Swiss, Senin 25 Juni 2018 waktu setempat. Dalam pertemuan tersebut, akan dibahas dan diputuskan seputar sanksi yang akan dijatuhkan kepada Milan.
Milan diduga melanggar regulasi FFP, setelah melakukan belanja besar-besaran awal musim 2016/2017. Pemilik Milan asal China, Li Yonghong, menggelontorkan dana lebih dari €150 juta, atau setara dengan Rp2,5 triliun untuk belanja 11 pemain baru, di antaranya, Andrea Conti, Andre Silva, dan Leonardo Bonucci.
Ternyata, jumlah belanja Milan tak sebanding dengan pemasukannya, yang musim lalu gagal mendapatkan gelar. Milan hanya finis di posisi ke-6 klasemen Seri A, hanya menjadi runner-up Coppa Italia, dan terhenti di babak 16 besar Liga Europa.
Akibatnya, Milan terancam sanksi berat dari UEFA. Milan diprediksi dijatuhi sanksi larangan transfer pemain, serta tak boleh mengikuti kompetisi level Eropa selama dua musim.
Selain itu, Milan diharuskan membayar denda sebesar €30 juta, atau senilai dengan Rp492,3 miliar terkait sanksi yang akan diterimanya.