Karim Benzema Dituduh Dekat dengan Teroris karena Dukung Palestina

Karim Benzema
Sumber :
  • Twitter: Al Ittihad

VIVA – Karim Benzema secara terang-terangan membela Palestina dalam perang melawan Israel beberapa waktu belakangan ini. Akan tetapi, setelah adanya dukungan tersebut, dia diserang oleh Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin.

KFC hingga Starbucks Kesulitan Tangani Dampak Boikot, Laba Anjlok

Gerald Darmanin dalam sebuah wawancara mengatakan, Karim Benzema memiliki hubungan baik dengan Ikhwanul Muslimin. Itu adalah organisasi yang ditetapkan sebagai kelompok teroris di Mesir.

"Karim Benzema memiliki hubungan yang dekat dengan Ikhwanul Muslimin, kita tahu itu," kata Darmanin, dikutip dari Marca.

Hamas Sambut Baik Keputusan Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Karim Benzema diperkenalkan ke suporter Al Ittihad

Photo :
  • AP Photo

Darmanin mengatakan hal tersebut tak selang berapa lama dari dukungan Karim Benzema kepada Palestina. Dia menyampaikan harapan agar mereka yang berada di zona peperangan bisa selamat.

Ngamuk, Milisi Islam Irak Gempur Tentara Israel di Dataran Tinggi Golan

"Semua doa kami untuk penduduk Gaza yang sekali lagi menjadi korban pengeboman yang tidak pandang bulu terhadap perempuan atau anak-anak," tulis Benzema di media sosial pribadinya.

Benzema tak cuma mendapat serangan dari Prancis. Mantan kiper Israel, Dudu Aouate juga menyerang penyerang yang kini bermain di Al Ittihad karena mendukung Palestina.

Striker Al Ittihad Karim Benzema rayakan gol

Photo :
  • Instagram @ittihadclub.sa

Aoutate di media sosial menuliskan lima bahasa sekaligus yang diarahkan kepada Benzema. Kesemuanya memiliki arti sama, yakni 'bajingan'.

Pesepakbola yang memberi dukungan kepada Palestina secara terbuka memang jadi sorotan, terutama di Eropa. Ada beberapa nama lain yang bahkan sampai ditegur oleh klub karena sikap tersebut.

Noussar Mazraoui dipanggil oleh manajemen Bayern Munich karena mendukung Palestina. Alasannya dia mengunggah sebuah video di media sosial.

Selanjutnya ada Anwar El Ghazi yang bermain untuk FSV Mainz. Dia bahkan sampai diputus kontrak oleh manajemen karena dianggap turut campur dalam konflik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya