VIVAnews - Kemenangan AC Milan di kandang Real Madrid 3-2 disambut sang pemilik Silvio Berlusconi. Milan Supremo yang juga Perdana Menteri Italia itu merayakan kemenangan bersama PM Rusia, Vladimir Putin serta PM Turki, Tayyip Erdogan.
Ketiga pemimpin negara ini bercanda mengenai sepakbola. Itu terjadi di sela-sela pembicaraan soal energi, dimana Italia menjadi pembeli gas terbesar milik Rusia.
"Tayyip, saya mengirimkan cinta dan harapan sebelum Anda bicara. Anda harus mengucapkan selamat kemenangan Milan atas Real Madrid kemarin," kata Berlusconi kepada Erdogan seperti dilansir situs pemerintah Rusia.
Sementara itu, Putin berterima kasih kepada Erdogan untuk gol yang dicetak gelandang Turki, Gokdeniz Karadeniz. Gol itu membuat juara Rusia, Rubin Kazan menaklukkan juara bertahan Liga Champions, Barcelona 2-1.
Juru bicara Putin, Dmitry Peskov menyebut bahwa bosnya dan Berlusconi juga mendiskusikan proyek investasi bersama beberapa pengusaha Rusia dan perusahaan Italia.
Sumber di Italia yang dekat dengan Berlusconi menyebut bahwa dua PM itu telah menggelar makan malam bersama, Rabu 21 Oktober 2009, di Lake Valdai. Lokasi ini sekitar 300 km tenggara Saint Petersburg, kediaman Putin.
Putin menimpali ucapan Erdogan. "Barcelona adalah klub yang harus mendapatkan respek. Di Rusia banyak fans mereka. Tapi kali ini, tim kami Rubin lebih kuat. Saya ulangi sekali lagi, terima kasih atas usaha pemain Turki itu."
"Saya memgucapkan selamat kepadamu sekali lagi. Tapi, saya tak bisa melakukannya kepada PM Spanyol," canda Berlusconi.
"Tapi, dia tak boleh marah," sambut Putin.
Media Rusia dan Italia menyebut bahwa Berlusconi hadir di kota terbesar kedua Rusia, Saint Petersburg demi merayakan ulang tahun ke-57 Putin yang tertunda. Seharusnya ulang tahun itu digelar pada 7 Oktober 2009.
Kontroversi Penetapan Kurikulum Merdeka Menjadi Kurikulum Nasional
Setiap pergantian kurikulum memiliki efek domino yang sangat luas. Paling mudah dipahami masyarakat pada setiap pergantian kurikulum berarti buku pelajaran juga berganti.
