Jangan Kalah dengan Hacker! Begini Tips Jika Akun WhatsApp Diretas

Politisi Partai Demokrat, Roy Suryo.
Sumber :
  • Dok. VIVA/ Anwar Sadat

VIVA – Belakangan ini, aplikasi pesan instan sejumlah politisi tanah air, mengalami peretasan. Setelah akun mereka diambil alih, oknum lantas menggunakannya untuk menyebarkan konten-konten vulgar.

Hobi Lari, Politisi Golkar Misbakhun Capai Finis di London Marathon 2024

Politisi Partai Demokrat, Roy Suryo, mengatakan, sejumlah pengurus Partai Demokrat juga ada yang menjadi korban peretasan. Dia memperkirakan ada sekitar 12 orang pengurus Partai Demokrat yang akun pesan instan WhatsApp mereka diretas. Di antaranya adalah Sylviana Murni, Imelda Sari, bahkan Ferdinand Hutahaean.

Roy menjelaskan beberapa langkah awal yang harus diambil seseorang ketika menjadi korban peretasan. Yang pertama, jangan panik.

Apple Deletes WhatsApp from App Store in China

"Yang pertama, kalau sudah jelas nomor kita diretas, kalau memang bisa melakukan upaya untuk melakukan restore atau menarik kembali, misalnya kita dengan mengaktifkan lagi, tolong itu dilakukan," kata Roy di Hotel Tentrem, Yogyakarta, Kamis 4 April 2019.

Pria yang juga merupakan pakar Teknologi dan Informatika tersebut menekankan agar korban peretasan tidak menonaktifkan nomornya. Karena menonaktifkan nomor, sama saja membiarkan peretas untuk bebas mengambil alih nomor WhatsApp korban.

Apple Hapus Aplikasi WhatsApp dari App Store

"Jangan mematikan nomor handphone asli, karena WhatsApp itu akan melakukan verifying kepada nomor handphone asli. Nah kalau nomor handphone asli itu sudah dimatikan, kan kita malah tidak bisa lagi mengaktifkan. Jadi mendingan tetap aktifkan nomor asli sekedar untuk mem-verify," kata Roy.

"Kalau (nomor WhatsApp) itu berhasil ditarik, bisa jadi kita menggunakan cara-cara misalnya pakai two step security itu, itu bisa menolong kita untuk misalnya sedikit mengamankan," tambahnya.

Apabila korban telah melakukan upaya penarikan nomor WhatsApp kembali, kemudian berusaha diretas lagi, maka dari pihak WhatsApp biasanya akan menangkap keanehan yang terjadi dan akan memblokir pesan instan dari nomor tersebut demi keamanan.

Apabila itu sudah terjadi, maka akan lebih aman karena kendali atas akun tersebut ada di pihak WhatsApp sepenuhnya, bukan pada kita atau pun peretas.

"Berarti kalau sudah di-banned itu dua-duanya enggak bisa pakai. Kita masih bisa pakai, aktifkan lagi nomor WhatsApp darurat untuk sekadar kita aktif, dan publikasikan kalau kita diretas, mungkin tidak melalui kita, tapi juga melalui teman-teman, kasih tahu kalau jaringan kita sementara begini," ujarnya.

Para korban peretasan juga harus mengupayakan merebut kembali nomor yang diretas tersebut. Upaya pelaporan kepada pihak berwajib juga masih tetap diperlukan, meskipun dalam situasi politik seperti yang sekarang pelaporan tersebut dianggap tidak mudah untuk ditindaklanjuti.

"Sekali lagi, jangan justru kita kalah terus mematikan nomor handphone kita, karena ada tips yang saya baca begitu kena hack, matikan nomor handphone kita, putuskan semua kontak, itu salah, itu sama saja kita kalah," Ujar Roy. (ann)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya