Logo BBC

Meski Ada Corona, Mustahil Larang Jual Beli Daging Satwa Liar di China

Trenggiling.
Trenggiling.
Sumber :
  • Foxnews

Beberapa generasi muda China yang berbicara kepada BBC mendukung temuan survei itu.

"Saya pikir kita harus mendukung penghapusan produk satwa liar ilegal di pasar," kata Ji, seorang mahasiswa senior di Beijing yang meminta kami untuk tidak menyebutkan nama lengkapnya.

"Kami tidak memakan produk satwa liar dalam makanan sehari-hari kami," tambah perempuan berusia 21 tahun ini.

"Beberapa kawan saya di wilayah yang berbeda di negara ini kerap kali ditawari sirip hiu, ular, atau cangkang kura-kura oleh keluarga mereka karena mereka berpikir hewan-hewan itu memiliki nutrisi yang bernilai tinggi."

Ji berkata dia biasa makan katak yang dibiakkan secara artifisial ketika dia masih di sekolah menengah, tetapi dia berhenti memakannya setelah dia menemukan mungkin ada parasit di dalam katak.

"Setelah wabah Virus Corona ini, lebih banyak anak muda di China akan meninggalkan praktik kuno makan daging satwa liar ini."

Apakah larangan itu akan berhasil?

Pemerintah China memang melarang perdagangan satwa liar pada 2003 setelah wabah SARS di China, tetapi mengendurnya dalam beberapa bulan. Kali ini, kata juru kampanye satwa liar, beberapa gerakan tampak lebih menjanjikan.

"Sejak munculnya COVID-19, pemerintah China telah menyelidiki lebih dari 600 kasus kejahatan terhadap satwa liar, dan mudah-mudahan, fokus yang lebih besar pada penegakan hukum ini akan menjadi norma," kata Yuhan Li, seorang peneliti satwa liar di Universitas Oxford, yang telah mempelajari kebijakan margasatwa pemerintah Cina setelah wabah Virus Corona.