Gimana Nasib Content Creator dengan Adanya PSBB karena Corona?

YouTube.
Sumber :
  • Business Insider

VIVA – Pemerintah terus berupaya menghentikan rantai penyebaran wabah Virus Corona COVID-19 di Indonesia. Salah satunya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Tapi, apakah penerapan PSBB berpengaruh bagi para konten kreator (content creator)?

Sang Anak Minta Transfer Uang ke Jemaat, Sumber Penghasil Pendeta Gilbert Jadi Sorotan

Kepala Eksekutif Kok Bisa, Gerald Sebastian, berceloteh jika ia mengaku cukup beruntung. Sebab, PSBB tidak berdampak baginya dalam beraktifitas. Ia pun telah membuat konten edukasi dalam bentuk animasi.

"Mungkin kita salah satu content creator yang cukup beruntung. Karena, kita membuatnya (konten) itu animasi. Jadi kita enggak perlu syuting, kita enggak perlu keluar. PSBB juga kan kita enggak boleh keluar," kata Gerald, melalui Press Briefing Peluncuran inisiatif Akademi Kreator, Selasa, 5 Mei 2020.

Mensos Risma Berikan Pesan ke Konten Kreator: Tidak Usah Takut untuk Melangkah!

Ia juga mengaku memanfaatkan berbagai macam teknologi supaya kanal dengan sekitar 2,12 juta subscribers itu tetap bisa memproduksi konten. Misalnya saja menggunakan Google Drive untuk mengunggah file atau saling terhubung dengan platform pesan instan. Namun, Gerald mengakui jika PSBB mengubah cara pertemuan dengan timnya.

Menurut dia biasanya harus berkumpul di satu tempat, sekarang menggunakan platform teleconference untuk mengadakan rapat. Akan tetapi, Gerald mengingatkan teknologi apapun yang digunakan, yang terpenting adalah hasil akhir dari konten yang dihasilkan.

YouTube Luncurkan sebuah Serial Dokumenter 5 bagian berjudul “Seribu Kartini”

"Paling penting teknologi apapun yang digunakan, ujung-ujungnya hasil. Hasil yang baik itu gimana dan apakah kita bisa kasih output yang terbaik?" ujar dia, seraya mengingatkan ke seluruh content creator.

Pada kesempatan yang sama, pencarian soal belajar dari rumah sejak Januari 2020 meningkat pesat di platform YouTube. Head of Public Policy Google Indonesia, Putri Alam, mengaku jika kenaikannya mencapai 120 persen secara global. Menurutnya tren tersebut sangat masif bagi pihak Google.

Sementara untuk di Indonesia, hastag atau tagar belajar dari rumah juga mengalami kenaikan sebesar 50 persen dibandingkan tagar lainnya. "Kita melihat pembelajaran ini bisa terjadi di mana pun dan kapan pun. Google dan YouTube berkomitmen meningkatkan pembelajaran agar semua orang punya akses ke materi-materi edukasi," ungkap Putri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya