Logo BBC

Kampus Ini Jadi Sapi Perah Hacker, Duitnya Dikuras sampai Rp16 Triliun

Ilustrasi hacker.
Ilustrasi hacker.
Sumber :
  • The Hacker News

Kepada BBC News mereka mengatakan, "Data yang dienkripsi penting bagi pekerjaan akademis yang sedang diupayakan universitas guna melayani kepentingan umum. Makanya, kami membuat keputusan yang sulit untuk membayar sebagian uang tebusan, sekitar US$1,14 juta, kepada orang-orang yang berada di belakang serangan malware untuk mendapatkan alat guna membuka kunci data enkripsi dan mengembalikan data yang mereka retas”.

“Merupakan kekeliruan beranggapan bahwa segala pernyataan dan pengakuan yang dilakukan dalam negosiasi merupakan fakta yang akurat”.

Namun Jan Op Gen Oorth, dari Europol, yang menjalankan proyek bernama No More Ransom, mengatakan, "Korban seharusnya tidak membayar uang tebusan karena ini berarti mendanai para pelaku kriminal dan mendorong mereka untuk meneruskan kegiatan ilegal itu.

“Mereka (pihak yang diperas) seharusnya melaporkan ke polisi sehingga penegak hukum bisa menghentikan perbuatan kriminal tersebut”.

Brett Callow, analis ancaman di perusahaan siber Emsisoft mengatakan, "Banyak organisasi yang tak punya pilihan dalam keadaan begitu.

“Bahkan ketika mereka membayar tebusan, mereka hanya mendapat janji yang tidak pasti bahwa data yang dicuri benar-benar akan dihapus”.

“Namun apa alasan pelaku kriminal untuk menghapus data, jika mereka bisa mengambil keuntungan lagi darinya kelak?”